Bisnis.com, JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota dari holding BUMN pertambangan MIND ID, mengumumkan pemenang kompetisi teknologi dekarbonisasi Bukit Asam Innovation Awards 2022 (BAIA 2022) Greenovator.
Direktur Utama PTBA Arsal Ismail menerangkan bahwa kompetisi mengusung tema dekarbonisasi, terdiri dari 2 kategori yakni carbon reduction dan carbon capture, utilization, and storage (CCUS). “Carbon reduction dan CCUS menjadi alternatif teknologi untuk mendukung tersedianya energi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, sehingga penting untuk dikembangkan,” ujar seperti siaran resmi yang dikutip, Senin (28/11/2022).
Kompetisi BAIA 2022 Greenovator yang diluncurkan sejak 22 Maret 2022 ini merupakan upaya dekarbonisasi yang dilakukan PTBA dengan mengundang kontribusi riset dan inovasi teknologi dekarbonisasi anak bangsa di bidang aktivitas pertambangan batu bara untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) Indonesia di 2060 atau lebih awal.
Sebanyak 782 kelompok terdaftar dalam kompetisi ini. Adapun karya inovasi yang diunggah mencapai total 90 karya yang terdiri dari 44 karya kategori CCUS dan 46 karya kategori Carbon Reduction.
Para peserta berasal dari berbagai perguruan tinggi dan lembaga penelitian di seluruh Indonesia. Penilaian dilakukan oleh dewan juri yang kompeten di bidang teknologi energi, seperti Nanang Untung, Unggul Priyanto, Andang Bachtiar, Renanto, Utjok W.R. Siagian, dan Dadan Ruswandana
Masing-masing kategori memperebutkan 5 posisi juara. Kendati demikian, Ketua Dewan Juri BAIA Greenovator, Nanang Untung menjelaskan untuk kategori CCUS, dewan juri menetapkan tidak ada karya inovasi yang menempati posisi pertama dikarenakan belum adanya karya yang memenuhi passing grade.
Baca Juga
“Hal ini menjadi catatan sekaligus perhatian bagi kita bersama mengenai masih kompleksnya pengembangan teknologi CCUS di Indonesia. Namun, kita tentunya kita akan terus memantik dan memotivasi para periset dan inovator Indonesia dalam mengembangkan teknologi CCUS ke depannya,” tambahnya.
Berikut daftar lengkap karya inovasi dan pemenang BAIA 2022 Greenovator.
Kategori Carbon Reduction
Juara 1 : Integrasi Proses Pirolisis Biomassa dan Pengeringan Batubara untuk Bahan Bakar Co-Firing di PLTU oleh Arka Energi dari KSO BBPMB tekMIRA – PT Arka Energi Rekacipta
Juara 2 : Perdagangan Karbon (Carbon Trading/Carbon Tax) di Kantor Gerakan Ciliwung Bersih dari Hasil Proses Pengolahan Sampah Organik dan Residu Biomassa Menjadi Bahan Bakar Terbarukan Padat (Solid Renewable Fuel) dan Pemanfaatannya sebagai Campuran dan/atau Substitusi Energi Fosil oleh Startup Company Comestoarra.com dari PT Comestoarra Bentarra Noesantarra
Juara 3 : Batubara (Coalite) untuk Bahan Prekursor Anoda karbon Baterai Li-Ion sebagai Salah Satu Kunci Strategis Perwujudan Dekarbonisasi oleh Riset for Anoda dari PT Bukit Asam Tbk dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
Juara 4 : Global Warming Mitigation Melalui Inovasi Teknologi Co-Pirolisis Dua Tahap Berkatalis Alam Kapasitas 1 Ton/Hari dari Campuran BC-SPP untuk Produksi O-Synthec sebagai Substitusi Bahan Bakar bagi Industri dan PLTU oleh Symaga Energy Indonesia dari Universitas Pendidikan Indonesia
Juara 5 : Produksi Metanol Berbasis Fotokatalisis Reduksi Karbon Dioksida sebagai Upaya Realisasi Target Net Zero Emission 2060 oleh PhotoYES! dari Institut Teknologi Bandung
Kategori CCUS
Juara 2 : Adsorben Karbon Aktif untuk Penangkapan CO2 pada PLTU dengan Metode Moving Bed Thermal Swing Adsorption (MBTSA) oleh MBTSA Carbon Capture dari Pusat Riset Sumber Daya Geologi BRIN
Juara 3 : Pemanfaatan Membran Komposit Berbasis Zeolite Tertemplate Karbon untuk Mengurangi Emisi Karbon di PT Bukit Asam Tbk oleh Carbonize ITS dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Juara 4 : Pengolahan Gas Karbon Dioksida dengan Proses Biologi Menggunakan MikroAlga Chlorella sp. oleh BioDipo dari C BIORE Universitas Diponegoro
Juara 5 : Inovasi Penjerapan Emisi Karbon Dioksida (CO2) dengan Silika Mesopori Termodifikasi Kitosan pada Syngas Hasil Gasifikasi Batubara oleh Silviana CCUS dari Unit Laboratorium AMaL Universitas Diponegoro.