Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Imbal Hasil Obligasi AS 10 Tahun AS Naik ke 3,5 Persen, Tertinggi Sejak 2011

Imbal hasil 10 tahun melonjak 6,6 basis poin ke level 3,516 persen, sebelum turun ke 3,49 persen pada akhir perdagangan.
Suasana gedung Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, Mingg (10/4/2022). Bloomberg/ Tom Brenner
Suasana gedung Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, Mingg (10/4/2022). Bloomberg/ Tom Brenner

Bisnis.com, JAKARTA – Imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun Amerika Serikat naik ke level 3,50 persen untuk pertama kalinya sejak 2011 pada hari Senin (19/9/2022), menjelang keputusan suku bunga acuan Federal Reserve pekan ini.

Dilansir dari Bloomberg, imbal hasil 10 tahun melonjak 6,6 basis poin ke level 3,516 persen, menembus level psikologis yang bertahan pada pertengahan Juni, sebelum turun ke 3,49 persen pada akhir perdagangan.

Sementara itu, imbal hasil obligasi 30 tahun membalikkan kenaikan awal di atas 3,56 persen menjadi sekitar 3,51 persen, membantu mengintensifkan inversi kurva imbal hasil front-end.

Tekanan jual di pasar obligasi AS masih terfokus pada tenor dua tahun yang sensitif terhadap kebijakan. Imbal hasil obligasi tenor ini naik lebih dari 9 basis poin menjadi 3,96 persen, level tertinggi sejak Oktober 2007.

Imbal hasil front-end tetap lebih tinggi pada Senin karena para pedagang bertaruh bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga 75 basis poin pada pertemuan 20-21 September. Prospek kenaiakn 100 basis poin mulai turun dalam sesi terakhir.

Investor juga menaikkan ekspektasi seberapa tinggi bank sentral AS menaikkan suku bunga acuan pada awal tahun 2023, dengan kontrak OIS untuk Maret menunjukkan level puncak di dekat 4,48 persen.

Kepala analis suku bunga AS di BMO Capital Markets Ian Lyngen mengatakan jalur imbal hasil obligasi dua tahun di atas 4 persen mudah dibayangkan dengan asumsi dot plot suku bunga mencapai 4,25 persen - 4,50 persen," tulis Ian Lyngen, kepala strategi suku bunga AS di BMO Capital

“Target imbal hasil dua tahun pada 4,25 persen masuk akal jika seseorang mengambil komitmen Fed untuk mempertahankan suku bunga di terminal untuk periode yang diperpanjang pada nilai nominal,” ungkap Lyngen.

Namun, kekhawatiran tumbuh bahwa ekonomi mungkin tergelincir ke dalam resesi dan mendorong pembuat kebijakan untuk menurunkan suku bunga tahun depan. Hal ini diilustrasikan oleh inversi antara imbal hasil jangka pendek dan jangka panjang yang merupakan yang terdalam sejak tahun 2000. Imbal hasil dua tahun berada 0,44 poin persentase lebih tinggi di atas 10 tahun.

Pembalikan antara imbal hasil dua tahun dan 30 tahun semakin dalam ke level terendah baru sejak tahun 2000 sekitar 0,46 poin persentase karena obligasi panjang menemukan pembeli.

Imbal hasil Treasury tenor lima tahun yang dilindungi inflasi naik ke level tertinggi sejak 2009, menggarisbawahi dampak kenaikan suku bunga Fed pada kondisi keuangan.

Sejumlah bank sentral pekan ini diperkirakan akan memperketat kebijakan, termasuk Bank of England, Bank Nasional Swiss, dan Riksbank Swedia. Bank of Japan juga mengadakan pertemuan kebijakan, meskipun diperkirakan tidak akan melakukan pengetatan.

Pasar tunai Treasury ditutup karena Inggris merayakan hari berkabung atas pemakaman Ratu Elizabeth II.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper