Bisnis.com, JAKARTA - Central Group menargetkan perolehan marketing sales di sepanjang tahun ini mencapai Rp1,5 triliun.
Chief Executive Officer Central Group Princip Muljadi mengatakan hingga awal Juni 2022, perusahaan telah mengantongi Rp500 miliar. Angka ini lebih besar dibandingkan dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp300 miliar.
“Tahun lalu perolehan marketing sales di tahun lalu sekitar Rp1 triliun,” ujarnya menjawab pertanyaan Bisnis, Kamis (2/6/2022).
Dia meyakini sektor properti di Batam sangat prospektif. Terlebih Batam sudah lama menjadi destinasi wisata dari Singapura, Malaysia, Korea, Vietnam, India, China dan lainnya. Para turis ini berbondong-bondong datang pada saat libur akhir pekan melalui laut dan udara.
Dia mengungkapkan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung tercatat sebanyak 1,9 juta orang, melampaui total populasi penduduk Batam 1,4 juta jiwa. Oleh karena itu, prospek properti di Batam ini sangat bagus terlebih untuk properti yang disewakan kembali seperti vila dan resort. Terlebih, untuk properti yang disewakan kembali dan disambut antusias para turis juga menjadi penggerak pendapatan cashflow dan juga keuntungan kapital.
“Rental market jauh di atas deposito yakni kisaran 5 persen hingga 10 persen,” ucapnya.
Saat ini, Central Group tengah menggarap vila dan resort yang diberi nama Serenity Central yang berkolaborasi dengan Tung Desem Waringin (TDW) Property. Serenity Central akan dimulai pembangunannya tahun ini dan diserahterimakan secara resmi pada 2024.
Dikembangkan di Sekupang, Kota Batam, proyek ini tidak hanya menawarkan hunian konsep minimalis melainkan juga konsep kembali ke alam dengan pemandangan antara perbukitan, laut, hutan dan Lembah Sekupang yang menjadi kawasan utama pariwisata Batam.
Dalam proyek ini pula, terdapat 20 fasilitas kelas internasional, salah satunya infinity pool sepanjang 184 meter yang mana lebih panjang daripada Marina Bay Sands Singapura.
“Mengingat Batam memiliki posisi strategis dalam bisnis industri internasional, maka kami pun memberikan fasilitas terbaik bertaraf internasional. Kami selaku pengembang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk para konsumen Central Group, serta yang terpenting adalah nilai lebih terutama dalam hal nilai investasi properti,” tutur Princip.
Direktur Marketing dan Sales Central Group Samuel Jason menuturkan Serenity Central akan terdiri dari beberapa proyek yang hingga saat ini telah ada 6 konsep proyek, dimana pengembang telah siap memasarkan 3 proyek pertama yakni Hillside, Beachside, dan ForestHill.
Pihaknya optimistis produk hunian yang ada di Hillside akan ludes terserap pasar dalam waktu singkat, mengikuti rekam jejak penjualan tahap pertama yang hanya butuh waktu dua jam saja untuk menghabiskan 83 unit.
Optimisme pun semakin kuat lantaran lokasi Hillside berada di kawasan Sekupang yang punya potensi pengembangan jangka panjang.
Pengembangan Sekupang kian mapan sejak Pemerintah merencanakan pembangunan Pelabuhan Tanjung Pinggir atau Batam New International Port dan menjadikan Sekupang sebagai pusat pengembangan pariwisata Batam. Tidak hanya itu, RS BP Batam yang berlokasi di Sekupang juga akan menyandang status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan pada tahun depan.
“Jika dilihat dari lokasinya, kami sangat percaya diri terhadap peluang besar yang akan terjadi di lima tahun mendatang,” tutur Jason.
Princip Muljadi menambahkan saat ini, Hillside adalah proyek pertama dari gabungan beberapa proyek di Serenity Central sehingga tentu konsumen yang membeli di awal akan mendapatkan nilai investasi paling besar.
Hillside yang dibangun di lahan seluas 7,7 hektare terdiri dari hotel dan resort yang dikelola langsung oleh The Ascott Ltd. Selain itu ada 5 klaster villa hunian diantaranya Rosewood, Santalum, Pinewood, dan menyusul dua klaster lanjutan.
“Untuk Hillside tahap pertama yaitu cluster Rosewood sudah diluncurkan pada 5 Maret lalu dan telah terjual 100%,” ujarnya.
Kini, Central Group dan TDW Property merilis pre-launching dengan sistem early bird NUP untuk tahap ketiga di klaster Pinewood.
Mengadopsi gaya arsitektur hunian modern kontemporer, masing-masing klaster di Hillside menawarkan tipe unit mulai dari luas tanah 50 meter persegi sampai 90 meter persegi.
Dipasarkan dengan harga yang relatif terjangkau, penghuni dijamin akan merasakan hidup nyaman dan efisien berkat berbagai fitur canggih yang disematkan di tiap rumah berupa smart home system, smart cluster, dan smart community.
Sebelumnya di penjualan tahap kedua yakni klaster Santalum, pengembang menghadirkan program yakni hanya dengan modal Rp580 juta, konsumen bisa meraih untung sampai 56,4 persen. Tentunya dengan kondisi Return Of Investment (ROI) mencapai 12 persen dalam dua tahun dibayar di muka, sehingga proyeksi untungnya nyaris Rp327 juta.
“Bayangkan, nilai investasi hunian ala villa dan resort di Hillside ini bahkan berpuluh kali lipat lebih tinggi daripada bunga tabungan di bank,” ucap Princip.