Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia menjalin kerja sama dengan mitra usaha PT Pupuk Kalimantan Timur di Yordania, Jordan Phospate Mines Co. Plc (JPMC) untuk menjaga pasokan bahan baku pupuk dari dampak perang Rusia - Ukraina.
Langkah tersebut diambil menyusul moratorium ekspor yang dilakukan Rusia yang notabene merupakan salah satu pemasok besar bahan baku pupuk yang tidak dapat diproduksi di Indonesia, seperti phospat.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo berharap kerja sama yang disepakati antara Jordan Phospate Mines Co. Plc dan PT Pupuk Indonesia (Persero) tersebut dapat mengamankan kebutuhan pupuk nasional dari dampak perang Rusia - Ukraina.
“Dukungan stabilitas pasokan pupuk Indonesia ini juga nantinya berdampak baik pada program ketahanan pangan nasional,” tambahnya dikutip dari keterangan resmi, Rabu (1/6/2022).
Sekadar informasi, hubungan antara JPMC dan industri pupuk Tanah Air sudah berlangsung setidaknya selama 8 tahun terakhir ketika perusahaan tersebut mendirikan PT Kaltim Jordan Abadi melalui kerja sama dengan Pupuk Kaltim pada 2014.
Tidak hanya dengan Pupuk Kaltim, JPMC juga bekerja sama dengan Indonesian Gresik Petrochemicals Co. dan mendirikan PT Petro Jordan Abadi Co.
Selain JPMC, pemerintah melakukan pertemuan dengan 2 perusahaan pemasok pupuk lainnya, yaitu Eurochem yang merupakan perusahaan Rusia dengan kantor pusat di Swiss, dan Arab Potash Company dari Yordania.
Pertemuan-pertemuan tersebut dilakukan pada saat kunjungan kerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ke Vienna Austria yang bertepatan dengan acara IFA Annual Conference.