Bisnis.com, JAKARTA — Sebelum ramai rencana pelabelan kandungan Bisfenol-A atau BPA pada galon saat ini, industri air mineral telah diadang persoalan standar mutu sejak awal perkembangannya di Indonesia.
Persoalan standar mutu air mineral yang melibatkan kandungan jamur disinggung dalam laporan khusus berjudul "Industri Air Mineral Berkembang Pesat" di Koran Bisnis Indonesia edisi 1 Mei 1992.
Departemen Perindustrian saat itu dilaporkan menemukan air mineral yang mengandung jamur. Bahkan penemuan tersebut berbuah teguran terhadap salah satu produsen air mineral. Tak ayal jika permintaan air mineral menurun hingga 30 persen karena persoalan standar mutu tersebut.
"Hal ini bisa terjadi karena banyak produsen mengabaikan standar mutu," demikian tertulis dalam laporan khusus dari Koran Bisnis Indonesia edisi 1 Mei 1992.
Dibandingkan dengan rokok, ban, dan semen, industri air mineral termasuk yang relatif baru saat itu di Indonesia. Produksi PT Golden Mississippi yang dimulai pada 1973 menjadi awal mula perkembangan bisnis air minum dalam kemasan (AMDK) di Tanah Air.