Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkomitmen mewujudkan Indonesia nol karbon dan pariwisata berkelanjutan atau neutral carbon sustainability melalui berbagai program yang mengedepankan kelestarian lingkungan.
Selain tantangan pemulihan ekonomi, Indonesia juga menghadapi darurat karbon yang berdampak pada perubahan iklim. Sektor pariwisata saja ikut menyumbang sekitar 8 persen dari karbon dunia.
Jejak karbon merupakan hasil dari aktivitas sehari-hari termasuk juga dalam kegiatan berwisata seperti penggunaan transportasi dan akomodasi di destinasi wisata.
Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan akan meningkatkan inovasi di aspek kelestarian lingkungan dalam keberlangsungan pariwisata di Indonesia. Hal itu Menparekraf sampaikan dalam acara Dev//Verse Empowering Developer Universe yang diselenggarakan Microsoft, Rabu (23/3/2022).
“Untuk itu kemenparekraf berkomitmen mewujudkan Indonesia nol karbon dan pariwisata berkelanjutan melalui berbagai program yang mengedepankan aspek kelestarian lingkungan,” jelas Sandi.
Dalam mewujudkan harapan ini, Kemenparekraf akan melakukan carbon footprint calculation of setting di destinasi dalam rangka menuju neutral carbon destination. Pemerintah sudah mulai bekerjasama dengan Jejak.in yang menggunakan teknologi dari Microsoft seperti Internet of things (IoT) dan artificial intelligence (AI).
Baca Juga
“Kami bekerja sama Jejak.in, ekosistem digital Indonesia yang menggunakan teknologi dari Microsoft seperti IoT dan AI. Fitur ini menjadi kontribusi nyata Indonesia sebagai Presidensi G20 dan masyarakat global untuk menekan emisi karbon,” ungkap Sandi.
Sandi bersama Kemenparekraf sangat mendukung Indonesia menuju nol karbon, mengingat Indonesia menjadi negara ketiga terbawah di Asean dengan aspek kelestarian lingkungan, kesehatan, dan kebersihan serta infrastruktur pariwisata.
Dia berharap masyarakat Indonesia dapat terinspirasi untuk lebih banyak melahirkan inovasi digital yang mengedepankan kelestarian lingkungan.