Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Kisruh Minyak Goreng hingga Siasat China Merangkul Perusahaan Teknologi

Sejumlah topik di Bisnisindonesia.id mulai dari kisruh minyak goring hingga siasat China merangkul perusahaan teknologi menjadi dua dari lima berita pilihan yang patut Anda baca lebih lengkap.
Kisruh minyak goreng berimbas pada langkah pemerintah melarang ekspor CPO secara terbatas. (Antara)
Kisruh minyak goreng berimbas pada langkah pemerintah melarang ekspor CPO secara terbatas. (Antara)

Bisnis, JAKARTA— Kisruh minyak goreng bermuara pada langkah pemerintah menerapkan pembatasan ekspor minyak mentah sawit (crude palm oil/CPO). Artikel tersebut merupakan satu dari lima artikel pilihan editor di Bisnisindonesia.id. Simak seluruh pilihan selengkapnya. 

1. Menakar Imbas Lartas Ekspor CPO, Buntut Kisruh Minyak Goreng

Pemberlakuan larangan terbatas atau lartas ekspor minyak sawit mentah dan sejumlah produk turunannya dipastikan menjaga pasokan untuk konsumsi domestik maupun kinerja ekspor komoditas andalan nonmigas tersebut.

Untuk diketahui, pemerintah menerapkan kebijakan larangan terbatas untuk ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO), produk refined, bleached, and deodorized (RBD) palm olein, dan minyak jelantah mulai 24 Januari 2021.

Larangan terbatas atau lartas ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 2/2022 tentang Perubahan atas Permendag No.19/2021 tentang Kebijakan Pengaturan Ekspor.

Dalam poin XVIII Lampiran I beleid ini, tertulis bahwa 9 kode HS produk dalam kategori CPO, RBD palm oil, dan minyak jelantah harus mengantongi persetujuan ekspor (PE) untuk pengajuan permohonan pemuatan barang untuk ekspor.

Adapun, syarat yang harus dipenuhi pelaku usaha untuk memperoleh PE mencakup Surat Pernyataan Mandiri bahwa eksportir telah menyalurkan CPO, RBD palm olein, dan minyak jelantah untuk kebutuhan dalam negeri yang disertai dengan kontrak penjualan, rencana ekspor dalam jangka 6 bulan, dan rencana distribusi dalam jangka 6 bulan.

Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) memastikan 32 anggota asosiasi telah berkomitmen menyediakan pasokan CPO untuk konsumsi domestik. Lalu, apakah larangan terbatas ekspor mampu memberikan dampak signifikan terhadap upaya pemerintah mengendalikan harga minyak goreng di Tanah Air? Simak penjelasan lebih lengkapnya di bisnisindonesia.id.

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Kisruh Minyak Goreng hingga Siasat China Merangkul Perusahaan Teknologi

BNI bakal mengakuisisi Bank Mayora untuk membentuk bank digital guna memenangkan persaingan di industri perbankan. (Istimewa)

2. Langkah Tepat BNI Akuisisi Bank Mayora

Teka-teki rencana akuisisi bank kecil oleh bank BUMN PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. akhirnya terungkap. Seiring dengan itu, langkah BNI untuk meramaikan persaingan di industri bank digital pun kini makin mantap.

Bank yang akhirnya diakuisisi oleh BNI yakni PT Bank Mayora, yakni bank yang terafiliasi dengan emiten produsen barang konsumsi makanan ringan, yakni PT Marota Indah Tbk. (MYOR). Emiten ini saat ini jangkauan pasarnya sudah sangat luas, mencakup wilayah Asia dan Eropa. BNI akan mengambil alih 63,92 persen saham Bank Mayora, sehingga menjadikan bank itu akan terkonsolidasi ke dalam kinerja BNI.

Langkah BNI mengakuisisi bank swasta membawa pertanyaan. Utamanya, terkait dengan posisi BNI sebagai salah satu bank pelat merah. Pasalnya, statusnya sebagai BUMN merefleksikan banyaknya kepentingan di dalamnya dan berhubungan erat dengan aset negara.

Oleh karena itu, menarik untuk mengetahui profil Bank Mayora sendiri. Seberapa kuat kinerja keuangan bank ini dan seberapa prospektif bisnisnya di masa mendatang seiring dengan masuknya BNI sebagai pengendali baru?

Strategi BNI ini tampaknya serupa seperti yang dijalankan oleh PT Bank Central Asia Tbk. yang setelah mengakuisisi PT Bank Royal Indonesia dan mengubahnya menjadi bank digital, yakni PT Bank Digital BCA dengan platformnya yakni blu.

Dalam ringkasan rancangan pengambilalihan yang dirilis melalui Harian Bisnis Indonesia edisi Sabtu (22/1/2022), ditegaskan bahwa tujuan pengambilalihan ini adalah dalam rangka menjadikan Bank Mayora sebagai lengan bank digital BNI. Simak laporan lengkap tentang aksi korporasi BNI di bisnisindonesia.id.

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Kisruh Minyak Goreng hingga Siasat China Merangkul Perusahaan Teknologi

Moncernya kinerja IHSG ternyata belum diikuti oleh produk turunan di pasar yakni reksa dana saham. (Abdurachman)

3. Tenggelamnya Kinerja Reksa Dana Saham Kala IHSG Melambung

Pasar modal Indonesia bersorak saat indeks harga saham gabungan (IHSG) mencetak rekor baru pada Jumat (21/1/2022). Namun, laju indeks acuan yang melesat tak diikuti oleh kinerja reksa dana acuan. 

Berdasarkan laporan mingguan Infovesta yang dirilis Senin (24/1/2022), mayoritas instrumen reksa dana pada pekan ketiga Januari 2022 terkoreksi. Secara keseluruhan, kinerja instrumen reksa dana pada periode 14 Januari 2022 hingga 21 Januari 2022 bergerak dalam rentang minus 0,20 persen hingga 0,06 persen. 

Jika ditelisik secara terperinci, reksa dana saham menjadi instrumen yang mengalami penurunan terdalam dalam sepekan yaitu 0,20 persen. Disusul oleh reksa dana campuran yang turun 0,07 persen, dan reksa dana pendapatan tetap turun 0,02 persen. 

Kinerja reksa dana saham juga tercatat paling lemah sepanjang tahun 2022 dengan penurunan sebesar 0,54 persen. Kemudian, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran yang masing-masing turun 0,17 persen dan 0,04 persen.

Hal itu menjadi kontras dengan kondisi IHSG yang menguat 0,29 persen dalam sepekan lalu yang ditopang oleh melesatnya sektor energi hingga 5,21 persen. Menurut Infovesta, kencangnya gerak sektor energi dipacu oleh harga komoditas minyak sawit (crude palm oil/ CPO) yang melambung dan izin ekspor batu bara untuk emiten yang telah memenuhi ketentuan pemenuhan pasar domestik (domestic market obligation/DMO). 

Lalu, bagaimana prospek reksa dana saham pada 2022? Simak rekomendasi sejumlah manajer investasi untuk strategi investasi pada tahun ini di bisnisindonesia.id.

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Kisruh Minyak Goreng hingga Siasat China Merangkul Perusahaan Teknologi

Pelaku industri manufaktur menghadapi tantangan kekurangan pasokan bahan baku pada 2022. (JIBI)

4. Defisit Bahan Baku Masih Hantui Manufaktur Awal 2022

Isu defisit bahan baku menggelayuti sederet industri manufaktur pada awal tahun ini. Tidak hanya di sektor-sektor dengan tingkat ketergantungan impor tinggi, tetapi juga di lini-lini yang masukannya dipasok dari dalam negeri.

Salah satu industri yang mengalami kekurangan bahan baku adalah mebel dan furnitur. Pasok rotan sejak 2021 diklaim seret dan berlanjut hingga awal 2022.  

Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menyebut meskipun permintaan mebel dan furnitur cukup tinggi selama pandemi Covid-19, bahan baku berupa rotan sulit didapat. Bahan baku kayu pun masih terbatas stoknya lantaran lebih banyak disuplai oleh hutan rakyat. 

Akibat langkah Amerika Serikat mengurangi impor furnitur dari China karena perang dagang, terjadi kekosongan pasar yang semestinya bisa dimanfaatkan oleh pelaku industri dalam negeri untuk memacu ekspor.

Peluang pasar itu yang menjadi pendorong utama pertumbuhan kinerja ekspor mebel dan kerajinan Indonesia yang tumbuh 25,89 persen menjadi US$3,43 miliar sepanjang tahun lalu. Akan tetapi, Indonesia masih kalah jauh dari Vietnam yang ekspor furniturnya ke AS mencapai US$14 miliar.

Apa yang perlu dilakukan untuk mencapai target kinerja industri dan ekspor? Simak laporan lengkapnya di bisnisindonesia.id.

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Kisruh Minyak Goreng hingga Siasat China Merangkul Perusahaan Teknologi

China menerapkan kebijakan baru dalam menata perusahaan teknologinya. (Bloomberg)

5. Raksasa Besar Teknologi Dihajar, Raksasa Kecil Diemong

Di China hari-hari ini, raksasa besar teknologi seperti Alibaba Group Holding Ltd. dan Tencent Holdings Ltd. Tidak terlalu diacuhkan, tetapi ‘raksasa kecil’ sedang bangkit.

Itulah sebutan untuk generasi baru perusahaan rintisan yang telah diseleksi di bawah program ambisius pemerintah yang bertujuan untuk membina industri teknologi yang dapat bersaing dengan Silicon Valley. Perusahaan yang sering tidak dikenal ini telah menunjukkan bahwa mereka melakukan sesuatu yang inovatif dan unik, dan mereka menargetkan sektor-sektor penting yang strategis, seperti robotika, komputasi kuantum, dan semikonduktor.

Selama dua dekade, China yang lebih mengekor model Sillicon Valley, memberikan dukungan kepada para pengusaha teknologinya dengan sedikit campur tangan pemerintah. Hasilnya, Negeri Tirai Bambu berhasil melahirkan perusahaan bervaluasi miliaran dolar, seperti pionir dagang-el Alibaba, raksasa media sosial Tencent, dan Bytedance Ltd. yang menciptakan aplikasi video pendek Tiktok.  

Namun, dalam serangkaian langkah regulasi selama setahun terakhir, Beijing memperjelas bahwa industri teknologi harus menyesuaikan diri dengan prioritas pemerintah. Alibaba dan Tencent dipaksa untuk menghentikan praktik monopoli, sedangkan perusahaan gim harus membatasi anak di bawah umur untuk bermain gim secara daring yakni tiga jam per pekan. Hal ini mengisyaratkan bahwa layanan internet lunak tidak disukai. 

Simak laporan lengkap tentang sikap China terhadap sejumlah perusahaan teknologi di bisnisindonesia.id.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper