Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MotoGP Mandalika, Momentum InJourney Jalankan Program Kerja

MotoGP Mandalika bakal menjadi momentum bagi InJourney untuk menjalankan program kerja.
Mandalika
Mandalika

Bisnis.com, JAKARTA - Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Aviasi dan Pariwisata atau InJourney telah membuat program 100 hari kerja dan menjadikan gelaran MotoGP Mandalika sebagai salah satu langkah penting.

Direktur Marketing InJourney Maya Watono menjelaskan dalam waktu dekat ada pagelaran penting MotoGP yang menjadi langkah awal sinergi Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata.

"Ada kalender yang sangat penting di depan salah satunya MotoGP. MotoGP akan jadi exercise bagaimana kita mensinergikan berbagai sub holding yang ada saat ini baik hotel, ITDC, aviasi, dan airport. Itu kita bisa lihat sub holding ini bersinergi,” ujarnya dalam konferensi pers yang dikutip, Senin (17/2/2022).

Selain perhelatan ajang balap MotoGP, secara bertahap InJourney juga akan mengkolaborasikan sejumlah event di kawasan pariwisata.

"Setelah MotoGP kita akan rutin gelar event setiap bulan di Mandalika. Begitu juga dengan Labuan Bajo agar semakin menarik minat wisnus," imbuhnya.

Holding BUMN Pariwisata juga sedang merencanakan pembuatan linimasa untuk mencapai target-target tertentu dalam tiap klaster. Dia berharap pembentukan BUMN Holding Pariwisata dapat membantu mempercepat pemulihan ekonomi di sektor pariwisata, penerbangan, dan ekonomi kreatif.

“Kita berharap kondisi Covid-19 segera membaik. Karena kalau kondisi tidak membaik, itu menjadi tantangan untuk mencapai jumpstart,” terangnya.

Maya, yang baru saja ditunjuk sebagai Direktur Marketing Baru di InJourney mendapatkan tugas untuk membawa holding ini menjadi terbesar di Asia tenggara. Lewat ekosistem pariwisata menjadi terintegrasi mulai dari penerbangan, hotel, hingga tempat wisata.

Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata mendapatkan target untuk mendongkrak 330 juta wisatawan domestik dan 17 juta wisatawan asing alias wisman. Angka itu setara dengan pergerakan wisatawan sebelum pandemi Covid-19.

Selain itu, juga ditargetkan bisa mendongkrak sektor pariwisata dan memberikan kontribusi 4,5 persen terhadap GDP (gross domestic product). Itu effort yang besar karena saat pandemi, sektor ini hanya menyumbang di bawah 4 persen GDP.

Maya mencontohkan seperti Singapura yang meskibsecara geografis kecil tapi dengan hub dan pariwisata yang terintegrasi dengan ekosistem bisa mendatangkan PDB yang luar biasa. Sementara itu, Indonesia yang punya potensi besar belum bisa memaksimalkan.

Maya menjelaskan, untuk mencapai target tersebut, Holding BUMN Pariwisata telah menyusun strategi. Strategi jangka panjang adalah membuat klaster yang ada di bawah naungan holding ini terintegrasi dalam satu ekosistem. Adapun klaster-klaster di bawah Holding BUMN Pariwisata meliputi sektor aviasi, pariwisata, perhotelan, hingga ritel.

Menurut Maya, hal-hal yang perlu disinergikan ialah ketersediaan transportasi, arus lalu-lintas logistik, serta ketersediaan akomodasi untuk wisatawan. Ia meyakini bila ekosistem pariwisata terintegrasi, cita-cita untuk meningkatkan pergerakan turis asing maupun mancanegara akan tercapai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper