Bisnis.com, JAKARTA – PT PLN (Persero) mencatat kinerja positif hingga kuartal III/2021 dengan membukukan pendapatan sebesar Rp212,8 triliun atau naik 4 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020 sebesar Rp204,7 triliun.
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Agung Murdifi mengatakan bahwa pencapaian kinerja positif perseroan ini ditunjang sejumlah langkah inovasi dan efisiensi yang dijalankan perusahaan.
"Sejumlah strategi perseroan untuk meningkatkan penjualan tenaga listrik dan efisiensi operasional terbukti mampu mengerek kinerja perseroan pada triwulan III-2021," katanya dalam keterangan resmi, Kamis (11/10/2021)
Realisasi BPP pada kuartal III/2021 menurun sebesar 1 persen atau setara dengan Rp10 per kilowatt hour (kWh) menjadi Rp 1.345 per kWh dari sebelumnya Rp1.355 per kWh pada kuartal III/2020.
Perseroan juga memacu peningkatan penjualan energi sebesar 8 juta kWh. Selain itu, PLN mencatat penambahan jumlah pelanggan sebesar 3,6 juta pelanggan sampai dengan akhir September 2021.
Agung menyebutkan, strategi intensifikasi dilakukan dengan mendorong penggunaan listrik pelanggan untuk kegiatan produktif. Langkah ini dilakukan PLN melalui rangkaian program bundling dan promo tambah daya. Sementara, strategi ekstensifikasi dengan meningkatkan jumlah pelanggan PLN.
Adapun durasi padam (SAIDI) pelanggan tercatat sekitar 397 menit per pelanggan, turun 33,6 persen dari periode yang sama tahun lalu berkisar 598 menit per pelanggan.
Sementara itu, dari sisi frekuensi padam (SAIFI) juga tercatat membaik dengan frekuensi 4,9 kali pada kuartal/III 2021, dari 7 kali pada periode yang sama tahun lalu.
“Kami terus melakukan berbagai strategi dan inovasi guna meningkatan kepuasan dan kenyamanan pelanggan," terangnya.
Di sisi lain, PLN dalam mengimplementasikan prinsip Environmental, Social, dan Good Governance (ESG) dalam menjalankan roda bisnisnya. Langkah ini sejalan dengan komitmen mendorong transisi energi jangka panjang dan dekarbonisasi di sektor ketenagalistrikan Indonesia.