Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China telah mengatakan kepada perusahaan teknologi termasuk Alibaba Group Ltd dan Tencent Holdings Ltd untuk berhenti memblokir tautan situs satu sama lain dari platform mereka.
Permintaan pemerintah China tersebut dilansir oleh 21st Century Business Herald, Sabtu (11/9/2021). Surat kabar itu, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, mengatakan Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi mengusulkan standar kepada perusahaan teknologi tersebut terkait dengan layanan pesan instan pada Jumat (10/9/2021).
Dalam sebuah pertemuan, kementerian memberi tahu mereka bahwa semua platform harus dibuka blokirnya pada waktu tertentu. Adapun, kementerian juga mengatakan mungkin harus menggunakan langkah-langkah lain jika perusahaan tidak mematuhi, kata surat kabar itu.
Dilansir oleh Channel News Asia, keputusan ini adalah kebijakan terbaru dalam serangkaian tindakan keras regulator China kepada industri teknologi hingga perusahaan hiburan dan game.
Perusahaan yang menghadiri pertemuan dengan kementerian tersebut termasuk Alibaba, Tencent, ByteDance, Baidu Inc, Huawei Technologies Co dan Xiaomi Corp, kata surat kabar itu. Sayangnya, tidak ada perusahaan teknologi yang disebutkan tersebut tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Dunia internet China didominasi oleh segelintir raksasa teknologi yang secara historis memblokir tautan dan layanan saingan mereka yang muncul di platform mereka. Kondisi ini menciptakan apa yang oleh para analis digambarkan sebagai 'taman bertembok'.
Baca Juga
Regulator dalam beberapa bulan terakhir telah menindak, menuduh perusahaan membangun monopoli dan membatasi pilihan konsumen.
Pada bulan Juli, Wall Street Journal melaporkan bahwa Alibaba dan Tencent secara bertahap mempertimbangkan untuk membuka layanan mereka satu sama lain, seperti dengan memperkenalkan WeChat Pay milik Tencent ke pasar e-commerce milik Alibaba, Taobao dan Tmall.