Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menko Airlangga Ungkap Sektor dengan Teknologi Tinggi Paling Tahan Pandemi

Beberapa sektor di antaranya yaitu sektor Informasi dan komunikasi, jasa kesehatan dan kegiatan sosial, serta subsektor industri kimia, farmasi, dan obat tradisional.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto - Youtube Sekretariat Presiden
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto - Youtube Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa sektor ekonomi yang memiliki tingkat teknologi tinggi mampu bertahan pada masa pandemi.

Hal ini tercermin dari beberapa sektor yang menunjukkan capaian pertumbuhan yang positif dan cukup tinggi serta menunjukkan resiliensinya dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga berhasil mencapai 7,07 persen secara tahunan pada kuartal II/2021.

Beberapa sektor di antaranya yaitu sektor Informasi dan komunikasi, jasa kesehatan dan kegiatan sosial, serta subsektor industri kimia, farmasi, dan obat tradisional.

“Di sini back-up inovasi dan teknologinya menjadi penting dan sektornya sudah sangat jelas. Terbukti dari sektor-sektor yang resilience,” katanya dalam siaran pers, Senin (23/8/2021).

Airlangga menjelaskan, dalam mendorong pengembangan riset dan inovasi, pemerintah telah memberikan insentif pajak super tax deduction untuk lembaga penelitian serta dunia usaha pada riset dan pengembangan.

“Pemanfaatannya selama ini belum maksimal, sehingga tentu butuh sosialisasi yang lebih erat. Tools yang sebetulnya alat untuk mendorong kerjasama antara privat industri dan akademik itu sudah ada. Insentifnya sudah ada, tinggal ini dikapitalisasi dan dimanfaatkan. Diharapkan kita bisa memperdalam struktur perekonomian berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi,” kata Airlangga.

Lebih lanjut, Airlangga berharap pertumbuhan riset menuju ekonomi hijau, ekonomi berkelanjutan mengurangi polusi, menggunakan sumber daya yang lebih efisien dan melakukan kegiatan-kegiatan yang berbasis kepada bahan bakar hijau atau green fuel.

“Kita sudah punya success story B30 yang mana dengan B30, harga kelapa sawit sudah mencapai harga tertinggi atau kita sebut super cycle. Ini perlu terus didorong untuk terus mendorong ekspor kita," kata Airlangga.

Dengan demikian kebijakan B30 mendorong kekuatan kita di sektor energi dan tentu walaupun sekarang B30 sudah dikatakan membuat Indonesia menjadi negara bio diesel terbesar di dunia, lebih besar dari Brazil, namun kita dari segi inovasi harus tetap satu langkah ke depan dengan mempersiapkan B100.

Kemudian, terkait dengan digitalisasi atau industry 4.0, Airlangga menyampaikan bahwa di tahun 2018 pemerintah telah meluncurkan ‘Making Indonesia 4.0’ yang diharapkan sudah terakselerasi.

Airlangga menambahkan, adanya pandemi Covid-19, mau tidak mau Indonesia masuk di era digitalisasi. Dia pun menyampaikan bahwa big data dan data center pada era ini merupakan ‘new petrochemical’.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper