Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produktivitas Tenaga Kerja Dunia Belum Pulih

Butuh bertahun-tahun untuk memicu spiral harga upah, yakni kondisi dimana kenaikan harga memantik kenaikan gaji, jawaban akhir dari kondisi ini belum bisa diketahui dalam waktu dekat.
Pekerja pabrik pulang seusai bekerja di salah satu pabrik makanan di Jakarta, Sabtu (11/4/2020). Bisnis/Abdurachman
Pekerja pabrik pulang seusai bekerja di salah satu pabrik makanan di Jakarta, Sabtu (11/4/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Buruh Dunia (ILO) menghitung bahwa upah tenaga kerja global pada 2020 adalah 8,3 persen lebih rendah daripada perkiraan tanpa pandemi.

Badan itu juga memperingatkan pertumbuhan produktivitas tenaga kerja dunia akan tetap di bawah dua pertiga dari tingkat sebelum krisis.

Sementara Organisasi Kerja Sama untuk Ekonomi dan Pembangunan (OECD) telah merevisi perkiraan pertumbuhan global 2021 menjadi 5,8 persen dari 5,6 persen, standar hidup bagi banyak orang juga diperkirakan tidak akan kembali ke tingkat sebelum krisis untuk waktu yang lama.

Semua ini telah membuat sebagian besar pembuat kebijakan dan ekonom fokus pada kemacetan pasokan sebagai penyebab utama lonjakan harga tahun ini. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah tersebut dapat menentukan apakah mereka memicu serangan inflasi yang lebih tahan lama.

"Risiko yang berkembang adalah bahwa tekanan sementara berlangsung cukup lama untuk tertanam dalam ekspektasi dan memicu tekanan upah," kata Klaus Baader, kepala ekonom global di Societe Generale SA, dilansir Bloomberg, Selasa (15/6/2021).

Dia melanjutkan, karena butuh bertahun-tahun untuk memicu spiral harga upah, yakni kondisi dimana kenaikan harga memantik kenaikan gaji, jawaban akhir dari kondisi ini belum bisa diketahui dalam waktu dekat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper