Bisnis.com, JAKARTA – “Kirain beras Bulog kualitasnya rendah. Ternyata kualitasnya oke banget. Terima kasih ya,” ulas seorang konsumen bernama Boyke sekitar 5 bulan lalu di laman toko daring Perum Bulog di sebuah lokapasar ternama.
Dia menjadi satu dari 270 orang yang memberi ulasan lima bintang untuk beras kemasan 5 kilogram bermerek Beras Kita yang dipasarkan perusahaan secara online.
Ulasan positif lain disampaikan pengguna gitaanggiati15 medio Maret 2021 ketika membeli beras khusus bervitamin yang dirilis Bulog, Fortivit. Komentar ia sampaikan usai membeli produk tersebut untuk kedua kali.
“Kali kedua beli beras ini, berasnya benar-benar beda nggak kayak yang biasa. Dari segi rasa, tekstur, beda. Makanya aku repeat order,” tulisnya sembari memberi saran agar proses pengiriman dilakukan lebih cepat.
Komentar-komentar tersebut seperti angin segar di tengah kabar miring yang kerap menerpa beras Bulog. Lama ditugasi sebagai pemasok beras khusus untuk kelompok menengah ke bawah, perusahaan pelat merah yang telah berdiri lebih dari 5 dekade itu pelan-pelan mengupayakan perubahan wajah. Untuk bisnis komersial, menanggalkan stigma bukanlah perkara mudah.
Memanfaatkan kanal dagang-el tampaknya membawa keuntungan tersendiri bagi Bulog. Belum lama ini, iPanganandotcom, toko online bahan pokok hasil kolaborasi Bulog, Shopee Indonesia, StoreSend Indonesia, dan JNE, menerima penghargaan Top Official Store Award 2021 dari Tras NCO atas peningkatan penjualan produk melalui toko resmi di lokapasar.