Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Optimalikan Produk Covid-19, Emiten Farmasi INAF Tumbuh 28 Persen

Pandemi memberikan tekanan terhadap produk farmasi yang tidak berkaitan dengan Covid-19.
Pabrik PT Indofarma Tbk. /indofarma.id
Pabrik PT Indofarma Tbk. /indofarma.id

Bisnis.com, JAKARTA — PT Indofarma Tbk. (INAF) menyebut kendati pandemi turut memberi tekanan pada industri farmasi di Tanah Air tetapi perseroan berhasil menorehkan pertumbuhan dengan melakukan optimalisasi produk yang berkaitan dengan penanganan Covid-19.

Pharma Sales and Marketing Manager PT Indofarma Tbk. Darkono mengatakan pada tahun lalu, secara total industri farmasi turun sekitar 4,2 persen menjadi Rp84,7 triliun dari periode 2019 Rp88 triliun. Hal itu cukup menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku industri mengingat penyerapan obat di luar Covid-19 turun.

"Optimalisasi pada produk Covid-19 membuat kami masih mencatatkan growth 28 persen. Saat ini kami masih menjadi satu-satunya produsen Oseltamivil dan Remdesivir karena yang lain masih dari prinsipil impor," katanya dalam webinar Journey to Industry 4.0 Chemicals, Textile, and Pharmaceutical Industry melalui virtual, Senin (5/4/2021).

Sementara itu, guna kembali memaksimalkan kinerja tahun ini, Darkono menyebut saat ini perseroan tengah menyiapkan produk Teledoc yang saat ini masih dalam proses pendaftaran di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Dengan produk tersebut nantinya masyarakat bisa mendapatkan layanan berupa termometer, stetoskop, dan saturasi oksigen tanpa perlu mengunjungi klinik atau Rumah Sakit.

Dalam rangkaian produk Teledoc, nantinya pasien juga bisa melakukan pemeriksaan dengan dokter secara jarak jauh. Perseroan juga akan melengkapi alat pemeriksaan berupa camera guna mendapatkan diagnosa sebagai tindakan pengobatan lebih lanjut.

"Ini akan menjadi tren baru ke depan yakni pola diagnosa yang baru karena dokter dapat mendeteksi dengan alat komunikasi yang lain nantinya kami harap bisa didistribusikan tahun ini," ujar Darkono. 

Sementara itu, sejumlah emiten farmasi mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun pandemi Covid-19 tahun 2020. Analis Phillip Sekuritas Helen menerangkan kinerja sejumlah emiten healthcare dan farmasi yang telah merilis laporan keuangan 2020 dan mengalami pertumbuhan didukung oleh beberapa hal.

"Terjadi perubahan kebiasaan konsumen selama pandemi dengan meningkatnya kesadaran untuk menjaga daya tahan tubuh menaikkan permintaan akan produk nutrisi kesehatan, vitamin, ataupun minuman herbal," urainya kepada Bisnis, Minggu (4/4/2021).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ipak Ayu
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper