Bisnis.com, JAKARTA — Distributor alat kesehatan, PT Itama Ranoraya Tbk. berencana melokalkan produksi alat tes antigen Panbio di Indonesia, menyusul kesepakatan kerja sama dengan Abbot, selaku pabrikan produk tersebut.
Nantinya produksi akan dilakukan oleh sister company perseroan, yakni PT Oneject Indonesia.
Direktur Keuangan PT Itama Ranoraya Tbk. Pratoto Satno Raharjo mengatakan penggunaan alat tes antigen Panbio akan mencapai 5-10 juta sepanjang tahun ini. Jika tercapai angka itu melunjak dari realisasi 2020 yang sebesar 2,4 juta.
Adapun sepanjang Januari penggunaan alat tes antigen tersebut sudah 1,7 juta.
"Pada kuartal pertama tahun ini perseroan menargetkan setidaknya 2,5-3 juta unit dapat terserap di pasar. Selanjutnya kuartal II/2021 penggunaan tes didorong oleh momentum Lebaran dan paruh kedua oleh Nataru," katanya kepada Bisnis, Selasa (16/2/2021).
Pratoto menyebut momentum libur panjang memang membuat permintaan antigen test meningkat, seperti liburan Nataru dan libur Lebaran.
Baca Juga
Apalagi, dengan penetapan tes antigen sebagai metode diagnosis virus Corona oleh Kementerian Kesehatan akan meningkatkan penggunaan secara massif. Penggunaan produk alat tes antigen Panbio juga diklaim sudah direkomendasikan oleh WHO.
Adapun alat tes antigen Panbio saat ini dibanderol dengan harga Rp132.000 per unit. Perseroan pun memberikan diskon harga untuk pembelian dalam kuantitas tertentu.
Dengan target itu, perseroan menargetkan total penjualan tahun ini bertumbuh 80 persen-100 persen dibandingkan dengan 2020. Pada 2020, pendapatan perseroan berkisar Rp540 miliar-Rp550 miliar.
Perseroan optimistis mampu kembali mencapai target pada 2021 ini. Selain produk alat tes swab antigen, perseroan juga optimistis atas penjualan jarum suntik ADS dan Mesin Plasma Darah mampu tumbuh pada 2021.
"Dengan asumsi target pertumbuhan pendapatan 2020 terealisasi, dan target tahun ini di kisaran 80-100 persen maka pendapatan kami di tahun ini bisa mencapai Rp1 triliun," ujarnya.