Bisnis.com, JAKARTA - PT Bio Farma memastikan efikasi beserta laporan interim emergency use authorization (EUA) selesai pada Januari 2021. Dengan demikian, pelaksanaan imunisasi vaksin Covid-19 merek CoronaVac pada awal tahun depan kian mendekati kenyataan.
Juru Bicara PT Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan laporan interim untuk izin penggunaan darurat yang akan disertakan di dalamnya efikasi dari vaksin buatan Sinovac selesai pada periode Januari meskipun uji klinis tahap III saat ini masih berproses.
"Uji Klinis di Bandung masih on progress, tinggal menunggu hasil pemantauan setelah 3 bulan. [Namun,] interim report untuk izin penggunaan darurat akan selesai Januari 2021. Efikasi [vaksin] nanti akan disampaikan dalam laporan tersebut," ujar Bambang kepada Bisnis.com, Selasa (22/12/2020).
Menurut Bambang, proses penyelesaian izin penggunaan darurat bisa berlangsung lebih cepat, tergantung kepada kelengkapan data dan laporan yang diminta oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Selain itu, Bio Farma saat ini masih menunggu pengumuman resmi dari negara lain terkait dengan perkembangan uji klinis tahap III vaksin Sinovac melalui koordinasi yang dilakukan via regulator masing-masing negara. Sejumlah negara yang berkoordinasi dalam pengujian vaksin Sinovac, dn antaranya, Brazil, Bangladesh, Indonesia, dan Uni Emirat Arab.
Selanjutnya, sambung Bambang, program vaksinasi akan menjadi kewenangan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Baca Juga
Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang juga tergabung ke dalam tim juru bicara KCP PEN, dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan seluruh fasilitas kesehatan masyarakat (fasyankes) dipastikan siap memfasilitasi proses imunisasi vaksin Covid-19.
Adapun, cold chain penyimpanan vaksin Covid-19 telah tersedia di seluruh fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) Tanah Air. Termasuk pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) terpencil di wilayah perbatasan sama kepulauan.
Sementara dari segi kesiapan tenaga medis, Nadia mengatakan saat ini terdapat 23.145 vaksinator di seluruh puskesmas di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut, lanjutnya, dipastikan cukup untuk pelaksanaan imunisasi vaksin Covid-19.