Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv
Pekerja menata tabung LPG 3 kilogram di salah satu agen gas di Jakarta, Selasa (6/8/2019). Bisnis - Arief Hermawan P
Lihat Foto
Premium

Ambisi Menekan Impor LPG dengan Sengatan Listrik

Problematika subsidi energi rupanya masih membayangi Indonesia. Konsumsi dan impor LPG yang terus meningkat membuat pemerintah harus memutar otak untuk menyiasati kenaikan kebutuhan subsidi ke masyarakat. Peralihan ke kompor induksi dinilai menjadi solusi.
Muhammad Ridwan
Muhammad Ridwan - Bisnis.com
14 Desember 2020 | 13:59 WIB

Bisnis.com, JAKARTA – Tingginya ketergantungan terhadap liquefied petroleum gas (LPG) selama ini membuat pemerintah Indonesia berada pada posisi dilematis. Pasalnya sejak adanya kebijakan konversi energi dari minyak tanah ke LPG mulai 2007, sejumlah persoalan baru justru muncul.

Seperti diketahui, proses konversi minyak tanah ke LPG untuk kebutuhan masyarakat sejatinya ditujukan agar beban pemerintah untuk menyubsidi kebutuhan energi publik berkurang.

Namun, kini setelah masyarakat mengalihkan konsumsi energinya ke LPG, persoalan membengkaknya kebutuhan subsidi pun masih membayangi.

Silakan masuk/daftar untuk melanjutkan membaca Konten Premium

Dan nikmati GRATIS AKSES 5 artikel Konten Premium!

Masuk / Daftar
Berbagai metode pembayaran yang dapat Anda pilih:
  • visa
  • mastercard
  • amex
  • JCB
  • QRIS
  • gopay
  • bank transfer
  • ovo
  • dana
Berlangganan Sekarang
back to top To top