Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi kuartal III/2020 yang kembali menunjukkan angka negatif, pada akhirnya membuat Indonesia masuk ke jurang resesi.
Fakta itu muncul setelah Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2020 minus 3,49 persen pada Kamis 5 Agustus 2020.
Adapun beberapa hari sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menyebutkan bahwa Indonesia telah masuk ke kondisi resesi. Kala itu Jokowi memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mengalami kontraksi sebesar 3 persen pada kuartal III/2020.
Sejumlah risiko pun bermunculan dari masuknya Indonesia ke kondisi resesi tersebut. Salah satunya tentu saja di sektor ketenagakerjaan.
Angkatan kerja baru dinilai akan semakin sulit untuk mendapatkan pekerjaan karena kualitas ekonomi yang menurun. Lalu, apakah kondisi tersebut masih akan mengancam hingga 2021?.
Hal tersebut tercermin dari peningkatan jumlah pengangguran di Indonesia. BPS mencatat jumlah pengangguran per Agustus melonjak menjadi 9,77 juta orang. Angka itu naik 2,67 juta orang dibandingkan periode yang sama tahun lalu.