Bisnis.com, JAKARTA - Indeks ekspektasi kondisi ekonomi (IEK) tercatat menunjukkan tren penurunan hingga September 2020.
Per September 2020, IEK berada pada posisi 112,6, lebih rendah dibandingkan dengan Agustus 2020 yang sebesar 118,2.
IEK terus mengalami penurunan sepanjang tahun ini, meski sempat meningkat pada Juni 2020 menjadi 121,8, dari penurunan terdalamnya yang terjadi pada Mei 2020 menjadi sebesar 104,9.
Bank Indonesia (BI) menyebut konsumen masih berada pada zona optimistis terhadap perkiraan kondisi ekonomi 6 bulan ke depan meski terjadi pelemahan dari bulan sebelumnya.
"Konsumen memprakirakan ekspansi kondisi perekonomian pada 6 bulan ke depan masih terbatas, baik dari aspek kegiatan usaha, ketersediaan lapangan kerja, dan peningkatan penghasilan," tulis BI dalam laporannya, Selasa (6/10/2020).
BI mencatat, ekspektasi konsumen terhadap perkembangan kegiatan usaha ke depan tidak sekuat bulan sebelumnya, terindikasi dari indeks ekspektasi kegiatan usaha sebesar 106,4 pada September 2020, lebih rendah dari Agustus 2020 yang sebesar 115,5.
Di samping itu, ekspektasi konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja pada 6 bulan mendatang juga terpantau lemah.
Indeks ekspektasi ketersediaan lapangan kerja pada September 2020 menurun dari 114,4 menjadi 109,2. Penurunan ini terjadi terutama pada kelompok pascasarjana.
Sejalan dnegan itu, ekspektasi konsumen terhadap adanya kenaikan penghasilan dalam 6 bulan ke depan juga menurun.
Hal ini terindikasi dari indeks ekspektasi penghasilan yang menurun dari 124,7 pada Agustus 2020 menjadi 122,2 pada September 2020.
Penurunan terjadi pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp2, Rp1-4 juta per bulan. Sementara berdasarkan kategori usia, oenurunan terdalam terjadi pada mayoritas kelompok usia, terutama responden berusia 60 tahun ke atas.