Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis petrokimia memiliki pasar yang besar asalkan dibangun dengan terpadu. Pasalnya, bisnis ini harus bersaing dengan para raksasa minyak dan gas dunia.
Selain itu, sektor ini membutuhkan investasi besar seiring bahan baku yang mudah terbakar. Lainnya, harga bahan baku sangat flutuasi tergantung gejolak ekonomi politik dunia.
Di tengah tekanan krisis ekonomi di Indonesia, konglomerasi Humppus yang dikendalikan oleh putra bungsu presiden, Hutomo (Tommy) Mandala Putra Soeharto memutuskan meninggalkan bisnis petrokimia.
Keputusan Tommy menciutkan diri pada bisnis petrokimia itu menjadi laporan Bisnis Indonesia, 9 September 1998 dalam judul 'Humpuss Lepas Kimia, Siapa Menyusul?'
Bisnis Humpuss di petrokimia yang dilepas yakni saham pada pabrik PT Kalim Methanol Indonesia (KMI). Tommy menjual sahamnya kepada Nissho Iwai Corporation.