Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penyebab Sektor Pertanian Tumbuh saat PDB Indonesia Kontraksi

Sektor pertanian mengalami pertumbuhan 2,19 persen yoy pada kuartal II/2020 karena ditopang sektor tanaman pangan yang tumbuh 9,23 persen
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) dan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran (tengah) saat acara Gerakan Tanam Padi Serentak di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Pulang Pisau, Jumat (15/5/2020). ANTARA
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) dan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran (tengah) saat acara Gerakan Tanam Padi Serentak di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Pulang Pisau, Jumat (15/5/2020). ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat lapangan usaha pertanian menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal II/2020 yang mengalami kontraksi sebesar -5,32 persen secara year on year (yoy).

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto mengatakan hanya ada tiga lapangan usaha yang mencatatkan pertumbuhan positif, yakni pertanian, informasi dan komunikasi, serta pengadaan air.

Sektor pertanian mengalami pertumbuhan 2,19 persen yoy pada kuartal II/2020. Hal itu ditopang sektor tanaman pangan yang tumbuh 9,23 persen karena pergeseran masa panen raya.

"Ada pergeseran panen raya yang tahun lalu di maret, tahun ini di Aprll dan Mei masih panen raya, sehingga tanaman pangan tumbuh bagus," paparnya, Rabu (5/8/2020).

Selanjutnya, sektor kehutanan dan penebangan kayu, yang tumbuh 2,23 persen yoy, didorong oleh kinerja sektor hulu kehutanan untuk produksi kayu bulat hutan tanaman industri.

Adapun, sektor peternakan tertekan paling dalam, yakni -1,83 persen. Menurut Kecuk, hal itu terjadi karena penurunan permintaan unggas akibat tutupnya restoran saat masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper