Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bio Farma Targetkan Produksi 2 juta Unit Alat Tes PCR

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan pihaknya saat ini memiliki kapasitas produksi sekitar 240.000 unit per bulan.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengunjungi PT Bio Farma di Kota Bandung, Jumat (24/4/2020)./Istimewa
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengunjungi PT Bio Farma di Kota Bandung, Jumat (24/4/2020)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bio Farma (Persero) menyatakan akan meningkatkan kapasitas produksi alat tes polymerase chain reaction (PCR) dalam waktu dekat.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan pihaknya saat ini memiliki kapasitas produksi sekitar 240.000 unit per bulan. Adapun, perseroan telah memproduksi sekitar 140.000 unti alat tes PCR hingga Juli 2020.

"Kapasitasnya [produksi alat tes PCR] akan dinaikkan menjadi 1,5 juta unit, dan pada akhirnya menjadi 2 juta unit pada September 2020," ucapnya dalam konferensi pers jarak jauh, Kamis (16/7/2020).

Seperti diketahui, alat tes PCR besutan Bio Farma merupakan hasil kolaborasi dalam nuansa kegotong-royongan dalam Gerakan Indonesia Pasti Bisa dalam Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan Covid-19 (TFRIC19) sub Group task force Rapid Test Diagnosis berbasis quantitative polymerase chain reaction (qPCR) yang dimotori oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Hingga Juli 2020, Biofarma telah mendonasikan 100.000 alat tes PCR kepada 45 laboratorium di penjuru negeri. Adapun, laboratorium tersebut merupakan hasil rekomendasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Honesti berujar alat tes PCR perseroan memiliki aspek kompetitif yang cukup penting yakni hasil produksi lokal. Dengan kata lain, institusi pengguna alat tes PCR dapat dengan mudah dan cepat mendapatkan alat tes PCR tersebut.

Adapun, menurutnya, saat ini Bio Farma masih menunggu kedatangan impor bahan baku untuk memproduksi alat tes PCR tersebut.

Honesti berujar alat tes PCR perseroan telah memenuhi Golden Standard dalam pemeriksaan Covid-19 sekaligus penentuan penegakkan diagnosis status positif atau negatif dari sampel swab yang berasal dari pasien yang terduga terpapar oleh Covid-19.

Terpisah, Direktur Operasi Bio Farma M Rahman Rustan mengatakan perseroan juga memproduksi peralatan lain dalam menangani pancdemi Covid-19.

Menurutnya, Bio Farma sudah menyiapkan juga skenario lainnya untuk menangani wabah Covid-19 antara lain ; pengembangan vaksin Covid-19, dan pembuatan Viral Transfer Medium (VTM).

Selain itu, lanjutnya, persroan juga memproduksi terapi plasma konvalesen, dan pembuatan Mobile Laboratorium BSL 3.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper