Bisnis.com, JAKARTA - Kalangan ekonomi menilai paket stimulus yang dikucurkan pemerintah belum tentu mampu memitigasi dampak negatif dari penyebaran virus corona (covid-19).
Ekonom Senior Institut Kajian Strategis Universitas Kebangsaan Eric Sugandi mengatakan stimulus seperti pemberian diskon untuk penerbangan dan pariwisata, penambahan nominal kartu sembako, dan peningkatan subsidi bunga perumahan memang harus dilakukan.
"Tanpa kasus wabah virus Corona, pemerintah mesti memperbaiki daya beli masyarakat tujuannya untuk pertumbuhan konsumsi bisa mendorong pertumbuhan ekonomi," katanya ketika dihubungi Bisnis, Kamis (27/2/2020).
Meski demikian, dia menilai paket stimulus fiskal yang sudah dirilis pemerintah belum tentu mampu memitigasi penuh dampak negatif virus Corona. Menurut Eric, paket kebijakan tersebut harus dilakukan untuk menahan perekonomian agar tidak terjun bebas.
Semula, Eric memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 berada di kisaran 5 persen. Namun, perkiraan tersebut kemungkinan akan lebih rendah jika wabah virus Corona menyebabkan perlambatan yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi China dan dunia.
"Perekonomian Indonesia beresiko tumbuh lebih rendah sekitar 4,8 persen sampai 4,9 persen," imbuhnya.
Baca Juga
Mengacu pada hal tersebut, Eric meminta pemerintah tetap menjaga stabilitas konsumsi rumah tangga dan investasi. Pasalnya, daya beli masyarakat di dalam negeri akan mendorong pertumbuhan ekonomi meskipun kondisi global penuh ketidakpastian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel