Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AirNav Indonesia Gunakan ERP SAP untuk Sentralisasi Data

Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia menerapkan sentralisasi dara guna akselerasi dan efisiensi proses pengelolaan data.
Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto, Direktur Keuangan AirNav Indonesia Hendroyono, Sekjen INACA Tengku Burhanuddin, dan Direktur Keselamatan, Keamanan dan Standardisasi AirNav Indonesia Yurlis Hasibuan usai acara penutupan Service Level Agreement 2018, Sabtu (19/1). JIBI/BISNIS/Rio Sandy Pradana
Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto, Direktur Keuangan AirNav Indonesia Hendroyono, Sekjen INACA Tengku Burhanuddin, dan Direktur Keselamatan, Keamanan dan Standardisasi AirNav Indonesia Yurlis Hasibuan usai acara penutupan Service Level Agreement 2018, Sabtu (19/1). JIBI/BISNIS/Rio Sandy Pradana

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia menerapkan sentralisasi dara guna akselerasi dan efisiensi proses pengelolaan data.

Direktur Keuangan AirNav Indonesia Hendroyono menjelaskan sistem perencanaan yang digunakan adalah Enterprise Resource Planning (ERP) yang berbasis digital, atau dikenal juga dengan Systems Applications and Products in Data Processing (SAP).

“Kita akan mendapatkan data secara live dan lebih akurat sehingga dapat memberikan kita bahan pertimbangan yang krusial dalam pengambilan keputusan," kata Hendroyono dalam siaran pers, Jumat (17/1/2020).

Menurutnya, penerapan ERP SAP di seluruh unit kerja layanan navigasi penerbangan seantero Nusantara akan meningkatkan efisiensi proses bisnis perusahaan.

Selain itu, ERP SAP ini juga sudah terintegrasi dan tersinkronisasi dengan sistem-sistem yang lebih dulu kita bangun sebelumnya, sehingga akselerasi pengambilan data akan lebih cepat, akurat dan efisien.

Sistem tersebut, imbuhnya, terdiri dari empat modul yakni Finance Accounting & Controlling (FI CO), Materials Management (MM), Human Capital Management (HCM) dan Business Intelligence & Business Objects (BI BO).

Pada tahun ini, perseroan mengalokasikan investasi hingga Rp2,2 triliun pada 2020. Fokus utama adalah penguatan sisi navigasi pada lima destinasi super prioritas pariwisata.

Kelima Destinasi Super Prioritas tersebut adalah Danau Toba di Sumater Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, dan Likupang di Sulawesi Utara.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper