Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Supreme Energy Kembangan PLTP Muara Laboh Senilai US$400 Juta

PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML) akan melakukan pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Muara Laboh Tahap II berkapasitas 65 MW dengan nilai investasi US$400 juta pada tahun ini.
Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP)./Istimewa
Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML) akan melakukan pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Muara Laboh Tahap II berkapasitas 65 MW dengan nilai investasi US$400 juta pada tahun ini.

Senior Manager for Site Support Gov. Relation & Community Development Yulnofrins Napilus mengatakan peningkatan kapasitas pembangkit listrik berbasis energi terbarukan ini merupakan bagian dari dukungan SEML kepada pemerintah dalam mencapai target pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% pada 2025.

Pengembangan tahap II diharapkan dapat dimulai tahun ini juga setelah perizinan keluar. Sebelumnya, SEML telah sukses mengoperasikan PLTP Muara Laboh tahap I berkapasitas 85 MW yang berlokasi di Solok Selatan, Sumatera Barat.

"PT Supreme Energy juga dalam tahap pembicaraan dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral [ESDM] dan PLN untuk pengembangan tahap II dengan kapasitas 65 MW. Pengembangan ini diperkirakan akan membutuhkan investasi sekitar US$400 juta," katanya seperti dikutip dalam rilis, Jumat (17/1/2020).

Yulnofrins mengungkapkan sebelum ada PLTP, di Solok Selatan sering terjadi pemadaman hampir setiap hari karena terbatasnya jaringan transmisi listrik PLN dan seringnya terjadi gangguan. Namun, setelah beroperasinya PLTP Muara Laboh, kini tidak ada lagi pemadaman.

Pemadaman yang terjadi dapat sebanyak tiga kali sehari. Padahal, kebutuhan listrik di Solok Selatan sangat kecil, yakni hanya hanya 8 MW.

"Sumber listrik PLN dari Solok itu jauh, sekitar 100 kilometer. Itu kan kurang ideal karena melintasi bukit-bukit yang gampang longsor, gampang ada gangguan seperti pohon tumbang. Sekarang dengan adanya PLTP, PLN sudah membangun infrastruktur yang lebih baik, termasuk menyediakan dua gardu induk dan transmisi kabel 150 kVA yang lebih kokoh, tinggi, serta tidak mudah terkena gangguan," katanya.

Selain masyarakat, keberadaan PLTP Muara Laboh ini memberikan dampak positif juga bagi pemerintah daerah setempat. Pemerintah daerah mendapat tambahan pendapatan senilai Rp15 miliar per tahun untuk pemerintah kabupaten tempat PLTP berada.

"Mudah-mudahan pemerintah masih dukung kami untuk pengembangan tahap II karena sayang potensi tidak kita optimalkan. Cepat atau lambat kebutuhan listrik akan mengalami pertumbuhan yang menuntut ketersediaan pasokan," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper