Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLTS Terapung di Waduk Cirata Siap Dieksekusi

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, mewakili Presiden Jokowi, menerima sejumlah CEO dan investor hari ini di Emirates Palace Hotel, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).
Ilusrasi PLTS Kayubihi di Kabupaten Bangli./banglikab.go.id
Ilusrasi PLTS Kayubihi di Kabupaten Bangli./banglikab.go.id

Bisnis.com, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, mewakili Presiden Jokowi, menerima sejumlah CEO dan investor hari ini di Emirates Palace Hotel, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).

Dalam kesempatan itu, Kepala BKPM juga mengeksekusi sejumlah potensi investasi yang telah lama terkatung-katung. Salah satunya, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Waduk Cirata, Jawa Barat.

"Investor pembangkit ini adalah Masdar, sudah dieksekusi. Dia perusahaan energi baru terbarukan (EBT) terbesar di kawasan teluk. Kepala BKPM mengatakan pemerintah akan mempercepat perizinan investasi ke depan, apalagi terkait dengan pengembangan EBT," ujar Direktur Promosi Sektoral BKPM Imam Soejoedi dalam keterangan resmi, Minggu (12/1/2019).

Masdar merupakan perusahaan energi baru terbarukan (EBT) berbasis di Abu Dhabi, UEA. Masdar akan bermitra dengan cucu usaha PT PLN (Persero) yakni PJB membangun PLTS Terapung di Waduk Cirata, Jawa Barat. Pembangkit ini akan menjadi PLTS terbesar di Asia Tenggara.

Investasi di pembangkit ini sekitar Rp 1,8 triliun. PLTS Terapung Cirata memecahkan rekor pembangkit bertenaga surya terbesar di ASEAN setelah PLTS di Filipina, Cadiz Solar Powerplant sebesar 132,5 MW.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menambahkan, salah satu alasan pentingnya investasi ini dipercepat, sebab porsi EBT di bauran energi pembangkit nasional masih sedikit, yakni sekitar 10 persen dari total bauran energi (mix energy). 

Pada 2025, pemerintah menargetkan porsi EBT mencapai 23 persen. Tak hanya itu, porsi PLTS dari _existing_ kapasitas listrik nasional baru sebesar 5 MW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper