Bisnis.com, JAKARTA – Sektor bahan makanan dan transportasi memiliki andil terbesar dalam angka inflasi pada Desember 2019.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto menuturkan, bahan makanan masih menjadi penyumbang tertinggi inflasi Desember 2019. Dari total inflasi Desember 2019 yang berada pada level 0,34% (mtm), bahan makanan berandil terhadap 0,16% dengan tingkat inflasi bulanan 0,78%.
Komoditas yang menyumbang inflasi terbesar adalah telur ayam ras sebesar 0,08%, disusul bawang merah 0,07%, ikan segar (0,02%), serta beras, sayuran, dan minyak goreng (0,01%).
“Kenaikan harga dan juga momentum libur akhir tahun turut berdampak pada tingkat inflasi Desember 2019,” jelasnya saat ditemui di Kantor BPS, Jakarta (2/1/2020).
Sementara itu, sektor transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan turut menyumbang 0,10% terhadap perolehan inflasi Desember 2019. Secara umum, tingkat inflasi sektor ini pada Desember 2019 berada pada level 0,58%.
Kedua subkelompok pada sektor transportasi mengalami inflasi, yaitu kelompok transportasi sebesar 0,88% serta subkelompok sarana dan penunjang transportasi pada level 0,09%.
Sejumlah kelompok pengeluaran lain juga mengalami inflasi. Tingkat inflasi Kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,29% dengan andil pada inflasi Desember 2019 sebesar 0,05%. Sektor perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar juga mencatatkan inflasi bulanan sebesar 0,09% yang berandil pada inflasi Desember 2019 sebesar 0,02%.
Sektor kesehatan juga menunjukkan inflasi sebesar 0,29% dengan andil terhadap inflasi Desember 2019 sebanyak 0,01%. Adapun sektor yang mengalami inflasi tetapi tidak berkontribusi terhadap perolehan inflasi akhir tahun adalah sektor sandang dengan inflasi bulanan 0,05%.
Satu satunya kelompok pengeluaran yang sepanjang Desember tidak menyumbang inflasi atau mengalami deflasi adalah pendidikan, rekreasi, dan olah raga pada tingkat deflasi -0,05%. Sektor ini juga tidak berkontribusi terhadap angka inflasi Desember 2019.
Secara keseluruhan, BPS mencatat angka inflasi tahun kalender 2019 (ytd) serta inflasi tahunan (yoy) sebesar 2,72%. Dengan demikian, perolehan inflasi ini sesuai dengan target pemerintah yang mencanangkan inflasi pada 2,5% hingga 4,5%.