Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sandiaga Uno : Belum Ada Permintaan Gabung di BUMN

Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Periode 2017-2018, Sandiaga Uno menegaskan bahwa dirinya tidak menerima tawaran untuk menjadi salah satu direksi dalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Tokoh Inspiratif Indonesia Erick Thohir (kanan) dan mantan cawapres Sandiaga Uno (kiri) berjalan bersama saat mengikuti acara Young Penting Indonesia di Jakarta, Sabtu (13/7/2019)./ANTARA FOTO-Akbar Nugroho Gumay
Tokoh Inspiratif Indonesia Erick Thohir (kanan) dan mantan cawapres Sandiaga Uno (kiri) berjalan bersama saat mengikuti acara Young Penting Indonesia di Jakarta, Sabtu (13/7/2019)./ANTARA FOTO-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Periode 2017-2018, Sandiaga Uno menegaskan bahwa dirinya tidak menerima tawaran untuk menjadi salah satu direksi dalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Hal tersebut ia ungkapkan saat ditemui pada sebuah acara di Jakarta pada Rabu (20/11/2019).

Pernyataan tersebut sekaligus menepis isu yang beredar terkait rencana Menteri BUMN Erick Thohir menjadikan Eks Cawapres pada Pilpres 2019 ini sebagai salah satu direksi dalam sebuah perusahaan pelat merah.

"Saya memang intens berkomunikasi dengan Pak Erick, tetapi tidak pernah membicarakan hal itu [penunjukan sebagai direksi BUMN]," katanya.

Meski demikian, dirinya mengatakan akan siap membantu dan tetap berusaha berkontribusi untuk meningkatkan kinerja BUMN sebagai orang di luar pemerintahan. Menurutnya, ia tidak harus menjadi bagian pemerintah untuk turut berperan dalam peningkatan ekonomi di Indonesia.

Menurutnya, pemilihan seorang direksi dalam BUMN harus dilaksanakan secara transparan. Proses yang dilakukan, seperti tes kompetensi dan interview, harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Selain itu, pemerintah juga harus memastikan calon direksi yang dipilih tidak memiliki konflik kepentingan. BUMN harus dikelola tanpa ada sedikitpun pengaruh politik. Pasalnya, perusahaan milik negara ditugaskan untuk meningkatkan keaejahteraan rakyat sehingga harus dikelola secara profesional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper