Bisnis.com, JAKARTA -- Dua perusahaan otomotif Vietnam mendapat penghargaan Primaduta Award karena setia mengimpor produk Indonesia.
Kedutaan Besar RI (KBRI) untuk Hanoi dalam siaran persnya, Kamis (17/10/2019), menyebutkan kedua perusahaan itu adalah Toyota Motor Vietnam dan Vietnam Suzuki Corporation. Selama ini, Toyota Motor Vietnam mengimpor otomotif dan suku cadang, sedangkan Vietnam Suzuki Corp membeli rubber mat dari Indonesia.
Adapun, Primaduta Award adalah bentuk apresiasi pemerintah Indonesia terhadap loyalitas dan komitmen importir dalam membeli produk Indonesia.
Primaduta Award tahun ini diberikan kepada 45 perusahaan dari 31 negara. Adapun perusahaan Vietnam baru kali ini menerima penghargaan itu.
"Penghargaan ini merupakan capaian baru dalam hubungan bilateral RI–Vietnam yang tidak terlepas dari upaya kerja sama yang baik antara importir Vietnam dan eksportir Indonesia yang difasilitasi KBRI Hanoi," kata Duta Besar RI untuk Vietnam Ibnu Hadi saat mewakili dua perusahaan menerima penghargaan Primaduta Award di sela-sela Trade Expo Indonesia (TEI).
Angka perdagangan Indonesia–Vietnam terus meningkat setiap tahun dengan surplus di pihak Indonesia dalam 3 tahun terakhir. Pada 2018, perdagangan bilateral kedua negara meningkat sekitar 30% menjadi US$8,46 miliar dari tahun sebelumnya US$6,5 miliar.
Baca Juga
Komoditas ekspor andalan Indonesia ke Vietnam antara lain kendaraan dan bagiannya, batu bara, mesin atau peralatan listrik, lemak dan minyak nabati, serta kertas.
Berdasarkan data General Statistics Office of Vietnam, selama Januari– September 2019, total perdagangan Indonesia–Vietnam telah mencapai US$6,5 miliar atau naik 8,2% dari periode yang sama tahun lalu senilai US$6 miliar.
Indonesia menargetkan perdagangan kedua negara mencapai US$10 miliar pada 2020. Untuk mencapai target itu, KBRI Hanoi memfasilitasi 29 perusahaan Vietnam menghadiri Trade Expo Indonesia 2019 yang berlangsung 16-20 Oktober 2019. Perusahaan-perusahaan itu bergerak di sektor perikanan, pertanian, farmasi, manufaktur, garmen, dan furnitur.
Ibnu mengatakan permintaan informasi komoditas Nusantara dan peluang bisnis Indonesia ke Vietnam terus meningkat dari hari ke hari dan merupakan indikator yang baik di tengah ketidakpastian perekonomian global. “Dengan tren positif ini, kami optimis nilai perdagangan bilateral melebihi US$10 miliar pada 2020," ujarnya.