Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia menyatakan total aliran modal asing masuk atau inflow sampai dengan 3 Oktober 2019 (year-to-date) mencapai Rp192,6 triliun.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan, aliran modal asing ini masuk ke Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp137,9 triliun, saham Rp52,4 triliun, dan sisanya obligasi korporasi.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa dalam kurun waktu satu pekan terakhir (week-to-date) dana masuk melalui SBN mencapai Rp3,14 triliun, tetapi terjadi outflow di saham Rp0,84 triliun.
“Meski demikian net inflow-nya Rp2,34 triliun menggambarkan secara keseluruhan aliran modal asing melalui SBN terus berlanjut, membuktikan bahwa imbal hasil juga menarik, dan prospek ekonomi juga menarik,” kata Perry di Kompleks Bank Indonesia, Jumat (4/10/2019).
Dia menjelaskan, volatilitas saham tetap terjadi karena faktor eksternal, yakni pengaruh gejolak ekonomi global, utama perang dagang antara Amerika Serikat-China.
Sementara itu terkait dengan nilai tukar rupiah, menurutnya, suplai dan permintaan masih stabil. “Suplai dan demand bekerja sangat baik, ini sekarang ke depan rupiah bergerak stabil pada kisaran Rp14.170 sampai Rp14.180,” sambungnya.