Bisnis.com, JAKARTA -- Kemeneterian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) mengakui kualitas jalan di Indonesia tidak sebaik negara-negara Asia Tenggara sehingga menurunkan indeks daya saing.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan infrasruktur yang lambat menjadi salah satu penyebab kualitas jalan di Indonesia kalah dibandingkan dengan negeri Jiran.
Dia mencontohkan, dalam lima tahun, jalan tol Cipularang (Cikampek-Purwakarta-Padalarang) sudah mencetak volume lalu lintas yang optimal.
"Kita terlambat membangun. Itulah kenapa Japek [Jakarta-Cikampek] macet. Untuk itu kami tanggung jawab membangun. Kalau macet diam saja, kami berdosa," jelas Basuki di Jakarta, Kamis (9/5).
Berdasarkan laporan Global Competitiveness Index, kualitas jalan di Indonesia menempati peringkat 75. Posisi ini di bawah Singapura (1), Malaysia (20), Brunei Darussalam (32), dan Thailand (55).
Basuki menyebut, pembangunan jalan tol dalam lima tahun ke depan bakal diarahkan ke wilayah baru untuk mengantisipasi kepadatan di jalur eksisting. Dia memperkirakan, jalan tol Trans Jawa di sisi utara yang saat ini tersambung 944 kilometer bakal padat dalam lima tahun ke depan.
Baca Juga
"Untuk itu kita harus segera membangun ke arah Tasikmalaya, Cilacap, sampai Yogya. Kalau tidak, yang di atas [Utara] penuh. Kita berpacu dengan waktu," tuturnya.
Secara keseluruhan, hingga 2024 rencana pembangunan jalan tol baru mencapai 4.479,33 kilometer. Pembangunan jalan tol sepanjang itu bakal menelan biaya hingga Rp671,8 triliun.