Bisnis.com, JAKARTA – Serapan semen secara total pada kuartal I/2019 tercatat sebesar 17,06 juta ton atau naik sekitar 4% secara tahunan.
Widodo Santoso, Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI), mengatakan pertumbuhan tersebut didorong oleh konsumsi di ekspor sebesar 1,367 juta ton atau naik hingga 97% y-o-y, sedangkan konsumsi dalam negeri tercatat 15,7 juta ton atau turun tipis sebesar 0,2% y-o-y.
"Para produsen semen sekuat tenaga untuk meningkatkan konsumsi ekspor, terutama untuk tujuan Bangladesh, Australia, Afrika, dan Filipina, bahkan ke daratan China," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (16/4/2019).
Untuk konsumsi domestik, di beberapa wilayah masih mengalami kenaikan sepanjang kuartal I/2019, seperti Kalimantan dengan pertumbuhan 5,7%, Sulawesi dengan pertumbuhan 5,1%, Bali dan Nusa Tenggara dengan pertumbuhan 15,7%, serta Maluku dan Papua dengan pertumbuhan 5,2%.
Sementara itu, serapan di Jawa dan Sumatra mengalami penurunan masing-masing sebesar 1,3% dan 4,7% secara tahunan. Menurut Widodo, penurunan ini dipengaruhi oleh cuaca, yaitu hujan yang relatif deras, anggaran pembangunan yang belum turun, serta faktor menjelang pemilihan umum.
"Diharapkan konsumsi di Jawa dan Sumatra, sebagai pasar terbesar, pada Mei mendatang bisa mengejar ketertinggalan dengan mulai cairnya anggaran," ujar Widodo.