Bisnis.com, WAY KANAN – Lion Air Group (LAG) mengkaji penambahan rute penerbangan melalui Bandara Gatot Soebroto di Way Kanan, Lampung yang baru saja dialihkan menjadi bandara penerbangan sipil dari sebelumnya pangkalan udara milik TNI Angkatan Darat.
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, menyebut kajian tersebut meliputi pasar, rute dan konektivitas yang masih dalam lingkup domestik.
"Salah satunya mempelajari intra Sumatera bagian Selatan seperti Palembang, Lampung, dan kota-kota lainnya. Lion Air Group melakukan pengkajian yang meliputi berbagai aspek," katanya saat Bisnis hubungi, Minggu (7/4/2019).
Dia mengklaim pihaknya mengutamakan faktor keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan.
Dia mengapresiasi kepada regulator beserta pihak terkait, sehingga bandar udara Gatot Soebroto, Way Kanan dapat beroperasi. "Besar harapan dapat memberikan keuntungan bersama," ungkapnya.
Dia menyambut baik atas inisiasi dari berbagai pihak, diharapkan dapat memberikan alternative baru khususnya dari dan menuju Lampung, sekaligus melengkapi jaringan rute yang sudah beroperasi saat ini.
Bandar Udara Gatot Subroto di Way Kanan, Lampung, resmi diterbangi pesawat komersial ditandai dengan berhasil mendaratnya maskapai Citilink Indonesia QG 1090 jenis ATR 72-600 dari Jakarta.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan penerbangan komersial pertama ini adalah keinginan banyak orang. "Jarang-jarang ada bandara yang belum selesai pembangunannya penerbangan komersialnya sudah datang," ujarnya.
Lebih lanjut, peresmian ini ditandai dengan penerbangan pertama menggunakan Citilink kali ini, sudah ditetapkan bahwa Citilink akan terbang 2 kali dari Jakarta - Way Kanan - Palembang dengan jadwalnya dua kali seminggu hari Selasa dan Kamis dan diharapkan akan menjadi setiap hari.
Bandar Udara Gatot Subroto saat ini memiliki fasilitas sisi udara dengan landasan pacu (runway) sepanjang 2.100 m x 40 m, taxiway 100 m x 30 m, apron 200 m x 100 m, sedangkan untuk sisi darat terminal penumpang memiliki luas 300 m² yang merupakan hasil revitalisasi gedung kantor dan Lanud AD dengan memperbaiki fasade dan penataan ulang interior, sehingga saat ini mampu menampung 80 penumpang per hari.