Bisnis.com, JAKARTA--Menara Astra resmi hadir di tengah Ibu Kota sejak dimulai pembangunannya pada 2013 dan topping off pada 2017.
Presiden Direktur PT Astra International Tbk. Prijono Sugiarto peresmian Menara Astra hari ini tepat 62 tahun Astra berkiprah di Indonesia dengan tujuh lini bisnis yaitu otomotif, jasa keuangan, alat berat, pertambangan, konstruksidan energi, agribisnis, inftastruktur dan logistik, teknologi informasi, hingga properti
"Astra membawahi 226 perusahaan perusahaan dan 226.140 karyawan," kata Prijono saat Grand Launching Menara Astra, Sabu (20/2/2019).
Menara Astra yang dibangun di atas lahan seluas 1,1 hektare ini, memiliki lantai konstruksi hingga 47 lantai serta saranan pendukung retail 3 lantai dan 6 lantai basement.
Baca Juga
Sementara dana investasi yang digelontorkan sebesar Rp7 triliun, bersama dengan pembangunan Apartemen Anandamaya Residence.
Menara Astra juga meraih Building and Construction Authority Green Mark Platinum Certificate karena memiliki efisiensienergi 40% atau lebih dibandingkan gedung pencakar langit pada umumnya.
Salah satu keunikan gedung ini adalah dengan hadirnya Galeri Astra, yang merupakan ekspresi perjalanan dan pencapaian Astra.
Mulai dari filosofi perusahaan, cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa, perjalanan semangay Astra hingga goal Astra untuk menjaid perusahaan kebanggaan bangsa pada 2020.
Perjalanan ini diwujudkan dalam bentuk mural dinding dan patung yang melibatkan beberapa seniman terbaik Indonesia, di antaranya Dolorosa Sinaga, Mangu Putra, Heri Dono, Agus Suwage, Chusin Setiadikara, dan Budi Lim sebagai arsitek.
Masa Sulit
Prijono menjelaskan perjalanan Astra dimulai dari sebuah kantor sederhana, kemudian lahir sebuah cita-cita yaitu membangun sebuah perusahaan yang bisa menjadi pohon rindang bangi semua yang berteduh dibawahnya.
Cita-cita William Soeryadjaya yang kerap disapa Oom, pendiri PT Astra International Tbk. inilah yang menjadi motivasi awal perseoran bisa berkembang hingga saat ini.
Dalam kesempatan yang sama, hadir pula Rini M Soemarno, Meneteri BUMN, yang terlihat beberapa kali menyeka air mata.
Rini mengatakan pihaknya ikut bangga dan terharu dengan kehadiran Menara Astra ini. Rini memiliki peran yang penting dalam menyiapkan Astra International untuk menjadi perusahaan publik.
"Karir saya pertama di Citi Bank, saya ditawari Oom, mau nggak join di Astra, saya [Oom] mau Astra international bisa menjadi perusahaan publik, tidak hanya menjadi perusahaan keluarga," kata Rini, Kamis (20/2/2019).
Awalnya, Rini mulai bergabung dengan Astra sebagai General Manager Finance dan kemudian diangkat menjadi Direktir Keuangan. Pihaknya menceritakan pada 1998 Astra sempat bangkrut akibat krisis moneter.
"Namun Catur Dharma selalu menjadi dasar Astra International bisa berjalan baik dan profesional," jelas dia.