Bisnis.com, JAKARTA -- Lion Air Group mengaku memiliki segala sumber daya untuk membuka operasi maskapai baru yang direncanakan membidik negara di kawasan Asia Tenggara.
CEO Lion Air Group, Edward Sirait mengaku telah memiliki kesiapan berupa jumlah armada hingga sumber daya manusia di bidang perawatan dan operasional. Terlebih, perusahaan juga telah memesan sejumlah pesawat baru yang bisa digunakan untuk ekspansi.
"Kami telah order pesawat beberapa waktu lalu dan bisa dimanfaatkan untuk itu [ekspansi maskapai]," kata Edward, Senin (23/4/2018).
Beberapa waktu lalu, maskapai milik Rusdi Kirana tersebut melakukan kontrak pembelian 50 unit pesawat Boeing 737 Max 10 senilai US$6,24 miliar. Pembelian pesawat bermesin jet berlorong tunggal (single aisle) tersebut menjadikannya sebagai pelanggan Boeing dengan pemesanan jenis Max 10 terbesar di dunia.
Kehadiran armada baru tersebut akan melengkapi Boeing Max 8 dan Max 9 yang sudah dioperasikan. Adapun, keseluruhan pesawat seri Boeing Max yang dimiliki maskapai tersebut berpotensi mencapai 1.273 unit.
Berdasarkan data perusahaan, hingga saat ini Lion Air Group telah memiliki 308 unit pesawat dari lima maskapai yang dimiliki, yakni Lion Air 118 unit, Batik Air 54 unit, Wings Air 58 unit, Malindo Air 47 unit, dan Thai Lion Air 31 unit. Sementara, jumlah karyawan saat ini adalah sekitar 25.000 orang, dengan 1.604 pilot, dan 3.264 kru kabin (flight attendant).
Baca Juga
"Kalau kami sudah tahu pasar potensial, sudah mengajukan permohonan operasional maskapai, pihak pemerintah negara sudah oke, tinggal menunggu tanggap operasinya, baru kami akan ngomong," ujarnya.