Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Blok Kasuri, Persetujuan POD Tinggal Menunggu Tahap Konsultasi Daerah

Blok Kasuri selangkah lagi akan mendapatkan persetujuan plans of development atau POD. Saat ini, proses POD blok Kasuri telah sampai di tahap Konsultasi Daerah atau Konsulda dengan Gubernur Papua.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Blok Kasuri selangkah lagi akan mendapatkan persetujuan plans of development atau POD. Saat ini, proses POD blok Kasuri telah sampai di tahap Konsultasi Daerah atau Konsulda dengan Gubernur Papua.

Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM Tunggal mengatakan, secara prinsip, POD blok Kasuri sudah oke, tetapi memang harus melewati tahap konsulda terlebih dulu. Soalnya, itu menjadi salah satu prosedur yang harus diikuti.

“Waktu yang dibutuhkan untuk konsulda hanya sebentar sekitar sehari atau dua hari, tetapi saat ini masih menunggu waktu untuk bertemu dengan Gubernurnya saja,” ujarnya pada Senin (5/3/2018).

Adapun, Kementerian ESDM sudah menyurati terkait rencana konsulda kepada Gubernur Papua sejak pekan lalu, tetapi pemimpin daerah Indonesia paling timur itu sedang berhalangan untuk melakukan pertemuan pada pekan ini.

“Pertemuan mungkin akan dilakukan pada pekan depan,” ujar Tunggal.

Pada Januari 2018, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengaku sudah memberikan tanda tangan untuk persetujuan blok Kasuri.

Saat ini, blok Kasuri dikelola oleh Genting Oil Kasuri Pte. Ltd. sejak 2008.

Blok Kasuri itu diperkirakan bisa memproduksi gas sekitar 285 juta kaki kubik per hari. Pengeboran pun sudah dilakukan sejak 2013.

Persoalan POD Blok Kasuri sempat terhambat karena terkait belum ketemu titik terang penjualan gas bumi.

Sayangnya, Tunggal enggan berkomentar terkait calon pembeli gas blok Kasuri seiring dengan proses persetujuan POD yang tinggal selangkah lagi. “Masalah itu ranahnya SKK Migas, bukan saya,” ujarnya.

Sebelumnya, Genting Energi tengah berencana mengajak investor asal China untuk mengembangkan kawasan Petrokimia di Bintuni. Nantinya, investor Negeri Panda itu akan membeli gas dari blok Kasuri yang dikelola Genting Oil Kasuri.

Dalam catatan Bisnis, Deputi General Manager Genting Energy Wandy Wanto mengatakan, gas bumi itu akan diolah menjadi metanol yang bisa dimanfaatkan untuk produksi polietilena, polyethylene terephthalate (PET), hingga polipropilena yang digunakan sebagai bahan baku plastik dan kemasan.

"Rencana kapasitas [Petrokimia] mencapai 1,8 juta metrik ton per tahun. Kami utamakan untuk kebutuhan dalam negeri, sedangkan sisanya untuk ekspor," kata Wandy.

Secara rinci, kapasitas produksi itu akan digunakan sebanyak 600.000 ton untuk kebutuhan dalam negeri dan sisanya sebesar 1,2 juta ton untuk pasar ekspor.

Dalam pengembangan kawasan Petrokimia ini, Genting mengambil posisi sebagai produsen. Meski begitu, jika dimungkinkan maka pihaknya juga dapat masuk sebagai pemegang saham di hilir.

"Kami laporkan [ke Menteri Perindustrian] ada investor yang akan masuk ke hilir sehingga upstream juga bisa jalan," katanya.

Wandy mengatakan investor akan memulai tahapan investasi pada Maret 2018 mendatang. Dengan asumsi normal, maka pabrik petrokimia baru ini akan berproduksi pada 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Surya Rianto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper