Bisnis.com, JAKARTA -- Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar masih menyempatkan waktu bermain tenis meja di sela-sela kesibukannya di kementerian.
Arcandra bercerita, kalau hobi sejak dulu banyak, terutama olah raga.
"Saya hobi main tenis, sepak bola, basket, ping pong dan banyak lagi. Namun, semua itu digeluti pada periode tertentu, kalau sekarang kan sudah sibuk," ujarnya, Jumat (23/2/2018).
Dia menuturkan, saat ini hanya sempat bermain ping pong alias tenis meja.
"Itu pun saya mainkan di rumah dengan siapa saja yang mau bermain," tuturnya.
Baca Juga
Wamen ESDM Arcandra Tahar bermain tenis meja/[email protected]
Hobi olah raga berarti ada pula atlet yang diidolakannya.
Arcandra mengungkapkan, dari olahraga tenis dia mengidolakan Roger Federer, sedangkan kalau klub sepak bola ia mendukung Real Madrid.
"Kalau pemain sepak bola, saya selalu dukunglah semua pemain Real Madrid. Pastinya saya tidak akan suka dengan pemain Barcelona," ungkapnya.
Tokoh Nasional
Sementara itu, Arcandra juga menceritakan, dirinya mengidolakan beberapa tokoh nasional Indonesia.
"Setelah membaca beberapa buku biografi, saya mengidolakan Bung Hatta karena kejujurannya. Lalu, Soekarno juga," ujarnya.
Selain, dua proklamator Indonesia itu, Arcandra juga mengidolakan Buya Hamka.
"Saya mengidolakan Buya Hamka karena dia berani dan konsisten. Kalau benar ya benar, dan salah ya salah," ujar Arcandra.
Lalu, Buya Hamka menjadi tokoh nasional idola wakil menteri ESDM itu karena sifatnya yang pemaaf.
Dia menceritakan, dulu Buya Hamka sempat dipenjara, tetapi saat orang yang memenjarakannya meninggal, dia ikut menyalatkannya.
"Sifat pemaaf itu yang membuat saya kagum," ujarnya.
Sebelum menjadi wakil menteri, Arcandra sempat berkelana di Amerika Serikat. Dia merasakan ada banyak hal yang dipelajarinya setelah kembali ke Indonesia dan menjadi pejabat publik.
"Satu hal utama yang paling saya pelajari sebagai pejabat publik adalah harus sabar. Pasalnya, posisi pejabat, emosi itu sangat diuji, amarah dan kesabarannya, karena banyak menghadapi orang yang tahu, tapi pura-pura enggak tahu," ujarnya.
Selain itu, dia menyebut tantangan menjadi pejabat publik adalah konsisten atas apa yang diucapkan dan diperbuat.