Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Sutarto Alimoeso mengatakan setidaknya ada empat faktor yang menyebabkan harga beras mulai mengalami penurunan.
Menurutnya, penurunan harga beras salah satunya disebabkan faktor suply dan demand. Saat ini sejumlah daerah mulai mengalami masa panen sehingga suplay beras mulai merata di seluruh daerah.
"Kedua, karena masih berlangsungnya operasi pasar. Kan sampai saat ini masih berjalan," kata Soetarto kepada Bisnis, Selasa (20/2/2018).
Di samping itu faktor lainnya ialah upaya pemerintah yang terus menyalurkan rastra dan bantuan sosial kepada masyarakat kurang mampu. Sehingga kebutuhan beras terus terpenuhi. Sementara faktor terakhir pengaruh impor beras yang dilakukan pemerintah.
Meski tidak berpengaruh secara signifikan, namun impor ini diyakini ikut menyebabkan harga turun. Belum lagi para pengusaha beras mengeluarkan stok beras untuk diperbaharui saat masa panen raya tiba.
“Faktor itu yang menyebabkan penurunan harga. Apalagi siapapun yang punya stok beras pasti dikeluarkan karena mau panen raya,” ujar dia.
Baca Juga
Harga beras medium di Pasar Induk Beras Cipinang mulai menunjukkan penurunan berarti menjelang terjadinya panen raya yang diperkirakan puncaknya pada Maret dan April 2018. Meski begitu angka tersebut masih jauh dari harga eceran tertinggi.
Berdasarkan data yang dirilis Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) harga beras medium varietas IR 64 II berada di harga Rp11.100 per kg pada 20 Februari, sementara 18 Februari sebelumnya harga beras mencapai Rp11.600 per kg. pada 19 Februari, harga juga turun di Rp11.150 per kg
Adapun harga beras premium varietas IR 64 I turun merosot di Rp11.850 per kg setelah dua hari sebelumnya mencapai Rp12.125 per kg. Pada Senin kemarin, harga juga turun di angka Rp11.875 per kg. Sementara harga beras Bulog di pasar induk tersebut masih stabil di Rp8.500 per kg.