Bisnis.com, JAKARTA - Pelaksanaan penyaluran subsidi tepat sasaran liquefied petroleum gas (LPG) ukuran 3 kilogram dan rencana diluncurkannya gas tabung melon nonsubsidi membuat masyarakat panik sehingga melakukan pembelian berlebih.
Direktur Pemasaran Pertamina Muchammad Iskandar mengatakan kelangkaan LPG di beberapa titik dipicu faktor psikologis karena masyarakat panik terkait rencana penerapan penyaluran subsidi tepat sasaran dan peluncuran produk nonsubsidi untuk ukuran yang sama.
Masyarakat, katanya, khawatir bila subsidi tepat sasaran yang nantinya akan dikhususkan bagi keluarga kurang mampu dan pelaku usaha kecil dan menengah, pasokan LPG 3kg akan terbatas. Meskipun, rencana penerapannya di tahun 2018.
"Ini memang stimulusnya rencana untuk distribusi tertutup," ujarnya di Jakarta, Jumat (8/12/2017).
Selain itu, rencana akan beredarnya LPG tabung melon versi nonsubsidi yang dikhawatirkan menggantikan LPG 3 kg subsidi. Iskandar menyebut rencana diluncurkannya gas tabung melon nonsubsidi untuk mempermudah akses masyarakat. Pasalnya, ukuran terkecil untuk produk nonsubsidi yang tersedia baru 5,5 kg. Dia menilai produk LPG ukuran 5,5 kg masih memiliki kekurangan sehingga diperlukan adanya produk baru. Sebagai contoh, Iskandar menyebut pada promosi LPG Bright Gas 5,5 kg, konsumen harus menukar dua tabung LPG 3 kg untuk mendapatkan satu tabung ukuran 5,5 kg.
Sebagai gambaran, untuk LPG ukuran 5,5 kg, dijual Rp65.000 untuk isi ulangnya. Sementara itu, untuk LPG 3 kg, pemerintah masih menyubsidi sekitar Rp6.200 per kg sehingga harga jual untuk isi ulang per tabungnya sekira Rp16.000. Realisasi penjualan hingga November saja, LPG Bright Gas 5,5 kg menyentuh 33.274 ton, Bright Gas ukuran 12 kg sebesar 79.000 ton dan LPG 12 kg dengan volume 400.000 ton ketika konsumsi LPG 3 kg nonsubsidi menyentuh 5,75 juta ton.
Baca Juga
"Ini [LPG nonsubsidi 3 kg] bukan buat ganti [yang bersubsidi]. Untuk bright gas 3 kg ini alternatif. Biar lebih mudah. Kalau ganti 5,5 kan susah. Jadi kalau 3 kg. Kita bisa trade in langsung. Skenarionya gitu."
Rencananya, menurut Iskandar, perseroan akan meluncurkan LPG 3 kg nonsubsidi pada Maret 2018.
"Maret kita mulai," katanya.