Bisnis.com, JAKARTA--PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Divisi Bogasari berupaya membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam hal pengentasan balita kurang gizi dengan melancarkan program Gebyar Posyandu.
Vice President People & Organization Development Bogasari Anwar Agus mengatakan setiap tahun selalu ditemui kasus balita Bawah Garis Merah (BGM) di lima wilayah kota administratif DKI Jakarta. Untuk itu, pihaknya menggelar Program Pembinaan Menuju Posyandu Mandiri di Kelurahan Kalibaru dan Kelurahan Lagoa, Kecamatan Koja, Jakarta Utara selama periode 2016-2021.
Gebyar Posyandu merupakan bagian dari Program Pembinaan Menuju Posyandu Mandiri, yang tujuannya membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya peran posyandu dalam mengentaskan balita BGM. Perseroan mengklaim sejak program tersebut dijalankan, terjadi penurunan balita BGM di Kelurahan Lagoa.
Jika pada 21 Juli 2016 terdapat 47 balita BGM, maka setelah dilakukan Pos Gizi Tahap I jumlahnya berkurang menjadi 37 anak. Demikian juga setelah Pos Gizi Tahap II pada September 2017, jumlahnya turun menjadi 25 balita.
"Melalui Gebyar Posyandu, Bogasari ingin mengingatkan warga, khususnya ibu-ibu dengan anak berusia balita supaya tidak hanya rajin ke Posyandu menimbang badan tapi juga aktif mengikuti saran mengenai pola gizi dan tumbuh kembang anak yang diajarkan para kader Posyandu," tutur dia dalam rilis resmi yang diterima Bisnis, Senin (30/10/2017).
Ada lima rencana strategis dalam Program Pembinaan Menuju Posyandu Mandiri yaitu penurunan balita BGM, peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), peningkatan kualitas Posyandu, dan pemantapan Posyandu. Untuk itu, Bogasari turut melibatkan kelurahan, Puskesmas, Posyandu, tim Positive Deviance Resource Center (PDRC) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), serta tim dari Indofood Nutrition.
Saat ini, Kelurahan Lagoa dan Kelurahan Kalibaru memiliki masing-masing 26 Posyandu. Adapun Bogasari telah menyerahkan 3.000 Kartu Menuju Sehat (KMS), 51 cakram gizi, 51 sarung dacin, dan melakukan pelatihan Master of Trainee (MoT) untuk 50 kader dari kedua kelurahan tersebut.
Materi yang diberikan dalam pelatihan itu antara lain mencakup 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), Refreshment Posyandu, pengukuran antropometri, dan gizi seimbang. "Tujuan pelatinan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para kader dalam menjalankan tugasnya di Posyandu. Dengan penambahan kemampuan ini, diharapkan jumlah balita dan ibu hamil yang datang ke Posyandu semakin aktif dan terlayani lebih optimal. Khususnya dalam hal pengentasan balita BGM," tambah Anwar.