Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang Musyawarah Wilayah Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (Muswil APBMI) DKI Jakarta kedua pada 26 Oktober 2017, suasana di tubuh organisasi itu kian memanas.
Dalam dokumen yang diperoleh Bisnis, sejumlah perusahaan bongkar muat (PBM) anggota APBMI DKI Jakarta menyampaikan pernyataan sikap mosi tidak percaya terhadap pelaksanaan dan hasil yang akan dicapai pada Muswil organisasi tersebut.
Pernyataan sikap yang ditandatangani pada 24 Oktober 2017 oleh sejumlah PBM anggota APBMI DKI Jakarta itu lantaran masih adanya PBM anggota asosiasi itu yang hingga kini tidak bisa mendaftar sebagai peserta Muswil dengan alasan waktu pendaftaran kepesertaan sudah ditutup sejak 10 Oktober 2017.
"Apabila masih ada PBM anggota APBMI DKI Jakarta yang tidak bisa mengikuti Muswil, maka kami menyatakan mosi tidak percaya terhadap kegiatan itu termasuk hasilnya. Dan untuk itu kami mendesak agar pelaksanaan Muswil diundur sampai diselesaikannya masalah internal tersebut," seperti dikutip dalam pernyataan sikap mengatasnamakan forum penyelamat dan peduli APBMI DKI Jakarta, yang diperoleh Bisnis, Rabu (25/10/2017).
Sekretaris Eksekutif DPW APBMI DKI Jakarta, Aris Hartoyo mengatakan, belum mengetahui adanya pernyataan sikap dari sejumlah PBM anggotanya itu.
"Saya belum mengetahuinya dan belum terima surat pernyataannya itu," ujarnya.
Baca Juga
Muswil APBMI DKI Jakarta akan digelar pada 26 Oktober 2017 di Jakarta dengan rangkaian acara pemilihan Ketua Organisasi itu untuk periode 2017-2022.
Dari sekitar 80-an anggota PBM di DKI Jakarta, baru tercatat 59 PBM yang sudah terdaftar untuk mengikuti muswil tersebut. Hingga kini, dua calon kandidat disebut-sebut bakal bersaing memperebutkan posisi Ketua DPW APBMI DKI periode lima tahun kedepan, yakni Dirut PT.Daisy Mutiara Samudera (DMS) Juswandi Kristanto (petahana), dan Sahat Simatupang Komisaris/Direktur PT.Terminal Jasa Maritim yang juga pernah menjabat Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.