Bisnis.com, JAKARTA— Industri penerbitan masih mencatatkan pertumbuhan stabil di tengah disrupsi digital yang menerpa segmen ini dan rendahnya budaya membaca masyarakat Indonesia.
Pasalnya, berdasarkan data International Standard Book Number (ISBN), jumlah buku yang dicetak tumbuh 30% pada 2016 dari capaian 2015. Yaitu sebanyak 44.000 buku. Adapun, tiga besar genre buku yang paling diminati antara lain buku anak-anak, fiksi, dan religi.
“Saya kira minat masyarakat untuk membaca buku secara fisik mulai tumbuh. Untuk membicarakan kinerja industri kami masih terkendala data, tapi jika dilihat data dari ISBN, secara kuantitas jumlah buku yang dicetak terbukti bertambah,” kata Ketua Umum Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Rosidayati Rozalin kepada Bisnis, Senin (28/8).
Kendala yang paling kentara dalam menggenjot industri penerbitan adalah belum meratanya kualitas konten dari buku yang dicetak. Untuk itu, Ikapi aktif mengadakan pelatihan kepada penulis, atau mengirimkan mereka untuk menghadiri pelatihan atau seminar di luar negeri.
Menurutnya, untuk memikat kembali masyarakat dengan cara menyajikan konten yang bagus.
Ikapi menilai pangsa pasar buku di Indonesia masih besar, apalagi banyak penulis berkulitas yang belum masuk ke radar perusahaan penerbitan.
Guna menggenjot kinerja industri, Ikapi gencar mencari peluang bisnis antara lain memperluas pangsa pasar ekspor hingga menjalin kerja sama untuk menciptakan konten yang berkualitas.