Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada bulan depan akan melakukan ujicoba penggunaan plastik untuk aspal jalan raya.
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan sampah plastik masih merupakan perhatian penting pemerintah. Menurut Luhut, pertumbuhan generasi mendatang akan terganggu jika makanan yang dikonsumsi terkontaminasi sampah plastik.
“Bulan depan, kami dengan PU {Kemen PU-Pera] akan mulai pilot project, yaitu plastic bag akan dicampurkan dnegan aspal untuk jalan raya di Bekasi. Komposisinya bisa 7%—10% dan biaya pembuatan aspalnya turun 7%,” jelas Luhut di Jakarta, Rabu (12/7).
Menurutnya, pemerintah India yang juga kewalahan dengan sampah plastik telah berhasil mengurangi efek buruk dengan menempuh cara tersebut pada jalan aspal sepanjang 120.000 kilometer.
Pemerintah pun telah mengundang inisiator dan ilmuwan asal Negeri Bollywood untuk ikut terlibat dalam proyek penggunaan plastik untuk jalan raya. Saat Bisnis menanyakan berapa tonase penyerapan plastik untuk jalan raya, Luhut hanya menyebut potensinya sangat besar.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Satya Widya Yudha menyebut dengan belanja domestik global pada 2012 lalu mencapai US$25 triliun, sebanyak 2,2 triliun kilogram sampah dihasilkan di perkotaan.
Hal tersebut akan memperburuk efek perubahan cuaca, sehingga menurut Satya, harus ada inovasi khusus untuk meredam masalah tersebut. Dia mengatakan Indonesia juga merupakan negara yang cukup potensial investor teknologi daur ulang.
“Indonesia ranking ketujuh dari 50 negara dengan nilai pasar environment technology mencapai US$6,3 miliar pada 2016 lalu. Jadi Indonesia adalah tempatnya berinvestasi,” kata Satya. Dia mempertegas pemerintah harus membuka seluas-luasnya investasi swasta di sektor daur ulang sampah plastik