Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Efektif Cegah Karhutla, RAPP Kembali Luncurkan Program Desa Bebas Api

PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang merupakan unit bisnis dari kelompok usaha APRIL kebali meluncurkan program Desa Bebas Api atau Free Fire Village Program tahun 2017 dengan melibatkan 18 desa di tiga kabupaten di Riau sebagai antisiasi memasuki musim kemarau tahun ini.
Kepala BNPB Willem Rampangilei {tengah}, Bupati Pelalawan H.M Harris dan Direktur Utama PT RAPP Rudi Fajar saat peluncuran Program Desa Bebas Api, di Pelalawan (16/5).
Kepala BNPB Willem Rampangilei {tengah}, Bupati Pelalawan H.M Harris dan Direktur Utama PT RAPP Rudi Fajar saat peluncuran Program Desa Bebas Api, di Pelalawan (16/5).

Bisnis.com, PELALAWAN-- PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang merupakan unit bisnis dari kelompok usaha APRIL kebali meluncurkan program Desa Bebas Api atau Free Fire Village Program tahun 2017 dengan melibatkan 18 desa di tiga kabupaten di Riau sebagai antisiasi memasuki musim kemarau tahun ini.

Program Desa Bebas api ini sudah berhasil efektif mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada 2016 lalu, karena melalui program ini semua pihak dilibatkan melakukan pencegahan dan setiap orang diingatkan untuk tidak membakar hutan dan lahan lagi. 

Pada tahun ini, jumlah 18 desa yang dilibatkan berasal dari Kabupaten Pelalawan sebanyak tiga desa, Kabupaten Siak sebanyak Empat desa dan sisanya di Kabupaten Kepulauan Meranti. 

Direktur Utama PT RAPP, Rudi Fajar penanganan karhutla di Riau yang rutin mengancam setiap tahun harus dicegah secara bersama-sama melibatkan semua pihak. Peran masyarakat desa yang merupakan ujung tombak pencegahan karhutla sangat vital sehingga mereka perlu diapresiasi.

“Pencegahan kebakaran lahan dan hutan harus dilakukan sedini mungkin, makanya kami luncurkan program ini sejak awal saat masuk musim kemarau sebagai peringatan dini kepada kita semua,” katanya saat Peluncuran Program Desa Bebas Api oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei di Pelalawan, Selasa (16/5). 

Desa yang berhasil mempertahankan wilayahnya dari kebakaran lahan akan mendapatkan penghargaan setara Rp100 juta yang akan diberikan dalam bentuk pembangunan sarana dan inftarsutktur desa.

Setiap desa terdapat satu koordinator penggerak dan, melakukan patroli mengelilingi desa untuk memantau api. Mereka juga mensosialisasikan bahaya karhutla kepada masyarakat setempat.

Kepala BNPB Willem Rampangilei mengatakan pengalamanbencana asap hebat pada 2015 lalu telah mengakibatkan kerugian ekonomi hingga Rp200 triliun sehingga mengoreksi pertumbuhan ekonomi. Pada 2016, pemerintah berjuang keras dan bencana asap tidak terulang.

“Namun, tahun ini kita tetap jangan lengah sedikitpun karena ancaman kebakaran lahan itu selalu datang kapan saja. Begitu ada hotspot (titik api) langsung dipadamkan jangan dibiarkan,” ujarnya.

Willem mengatakan pada tahun ini pihaknya menyiapkan, 27 helikopter siaga untuk water bombing atau hujan buatan bila terdapat titik panas. 

"Kita juga ada cadangan biaya Rp2 triliun untuk seluruh bencana yang bisa digunakan untuk penanganan kebakaran lahan dan hutan," tambahnya.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper