Bisnis.com, BEIJING — Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia adalah bagian penting dalam inisiatif Belt and Road (B&R) atau Jalur Sutra Abad-21. Pernyataan ini menandakan bahwa Indonesia siap mengambil peran besar dalam prakarsa yang diinisiasi oleh China ini.
Berbicara dalam Leaders Roundtable Belt and Road Forum for International Cooperation (BRF-IC), Presiden menyampaikan bahwa bahwa aspek kemaritiman dari inisiatif B&R tersebut sulit terwujud tanpa kontribusi signifikan dari Indonesia dan negara-negara lain di Asia Tenggara.
Indonesia, tuturnya, adalah zona ekonomi maritim terbesar di dunia yang perairannya merupakan persimpangan antara Samudra Pasifik dan Samudra India memiliki peranan yang penting dan strategis.
"Kebetulan, salah satu kerangka strategis dalam visi dan misi pemerintahan saya adalah wacana Indonesia sebagai poros maritim dunia," ujar Presiden di Yangqi Lake International Conference Center (ICC), Senin (15/5/2017).
Kepada para kepala negara yang hadir, Presiden Joko Widodo memaparkan mengenai kondisi terkini dari upaya-upaya pemerintah dalam mewujudkan visi poros maritim dunia tersebut. Kepala Negara menyebut bahwa Indonesia penuh dengan segala kekayaan alam dan wisata.
"Jarak dari bagian paling barat Kepulauan Indonesia sampai ke bagian paling timur adalah sama dengan jarak dari London ke Dubai atau dari Los Angeles ke New York. Kepulauan dan perairan Indonesia yang demikian besar juga penuh dengan kekayaan alam dan kekayaan wisata," kata Kepala Negara.
Akan tetapi, dia mengakui potensi yang dimiliki tersebut diakui belum dapat dimanfaatkan dengan baik karena sebagian besar wilayah di Indonesia yang terdiri atas kepulauan belum sepenuhnya terkoneksi melalui infrastruktur yang memadai.