Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 18 perusahaan di Banten melaporkan aksi sweeping yang dilakukan massa dalam demo 4 November lalu kepada polisi.
Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani menyatakan aksi tersebut merupakan respons pekerja yang tidak puas dengan angka kenaikan UMP yang ditetapkan Gubernur Banten.
"Yang kami sesalkan adalah sebagian dari para pelaku aksi itu menarik pekerja yang ada di perusahaan dengan cara sweeping seperti itu dan menganggu serta merugikan perusahaan. Ini yang tidak bisa diterima sehingga perusahaan melaporkan ke kepolisian," katanya di Jakarta, Selasa (29/11/2016).
Dia juga menyayangkan rencana demo pada Jumat, 2 Desember lusa oleh sebagian kalangan buruh. Meski mengusung isu penolakan PP 78/2015, aksi demo tersebut juga kini menjadi bias dengan isu demo "Aksi Bela Islam III" yang dimotori sejumlah ormas Islam.
"Kami berharap agar tidak aksi demo tidak diikuti tindakan menutup kawasan industri, sebab ini objek vital. Boleh demo tetapi hargai hak-hal pihak lain, kami punya hak mempekerjakan pekerja kami," tuturnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya kembali aksi sweeping, Apindo meminta agar aparat kepolisian menindak tegas para pelaku sesuai dengan ketentuan hukum.
Hariyadi mengatakan perusahaan-perusahaan di Jakarta dan sekitarnya tidak diimbau untuk libur dan akan tetap beroperasi seperti biasa.
