Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pusri Targetkan Penjualan 270.000 Ton Urea di Sumut 2017

PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang, anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) pada tahun depan menargetkan penjualan pupuk urea nonsubsidi di Sumatra Utara mencapai 270.000 ton. Adapun, total ini meningkat dibandingkan dengan target realisasi sepanjang tahun ini 138.382 ton.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, MEDAN - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang, anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) pada tahun depan menargetkan penjualan pupuk urea nonsubsidi di Sumatra Utara mencapai 270.000 ton. Adapun, total ini meningkat dibandingkan dengan target realisasi sepanjang tahun ini 138.382 ton.

Kepala Penjualan Pusri Wilayah Sumut Benny Farlo optimistis target penyaluran pada tahun depan akan tercapai di Sumut. Pasalnya, Sumut merupakan provinsi yang memiliki total area perkebunan yang cukup besar.

“Sumut ini memiliki perkebunan rakyat yang tersebar di 21 kabupaten. Kemudian ada perkebunan negara yang dikelola oleh tiga BUMN, serta perkebunan swasta oleh 79 perusahaan. Optimisme kami juga didukung dengan peningkatan kualitas. Walaupun demikian memang realisasi penjualan hingga saat ini masih 50% dari target karena persoalan harga gas yang mahal,” papar Benny, Kamis (17/11/2016) malam.

Lebih lanjut, dia mengklaim seluruh produksi pupuk urea Pusri telah mengantongi SNI dari Badan Standarisasi Nasional (BSN). Selain itu, kadar biuret yang terkandung dalam 100 kg urea hanya 0,5% (wt) dari maksimal SNI 1% (wt).

Benny mengemukakan produksi pupuk Pusri juga saat ini ditopang oleh keberadaan empat pabrik pupuk urea dan satu pabrik pupuk NPK. Per tahun, Pusri memproduksi 2,28 juta ton pupuk urea dan 100.000 ton NPK.

“Kami juga punya fasilitas yang bisa mendukung distribusi pupuk tepat waktu. Apalagi operasional pabrik pupuk urea II B terus meningkatkan daya saing kami, karena lebih efisien dan ramah lingkungan,” tambah Benny.

Saat ini Pusri memiliki 17 kantor perwakilan pemasaran, 139 unit gudang penyimpanan pupuk (GPP), lima unit pengantongan pupuk (UPP), fasilitas lima unit dermaga, dan kapal pengangkut urea curah berkapasitas 11.000 ton urea.

Ke depan, Benny memerinci, untuk terus meningkatkan realisasi penjualan, pihaknya segera membuka gerai penjualan ritel yakni Pusri Mart. Saat ini Pusri Mart telah dibuka di Semarang, Demak, Grobogan. Berikutnya, akan menyusul beberapa daerah di Jawa dan Sumatra mulai awal 2017.

Pusri Mart menjual beragam jenis pupuk urea mulai 1 kg hingga 25 kg. Tak hanya itu, toko ini juga akan memasarkan benih padi, jagung, cabai, pupuk organik, dekomposer dan produk inovasi pertanian lainnya.

“Pendirian Pusri Mart ini juga untuk selalu menjamin kualitas dan kelayakan pupuk kami. Kepada masyarakat agar berhati-hati dengan pupuk urea yang dijual murah, karena bisa jadi oplosan,” pungkas Benny.

Berdasarkan data Dinas Pertanian Sumut, pada tahun ini saja, dibutuhkan pupuk sebanyak 457.270 ton. Rincian kebutuhan tersebut yakni 171.150 ton untuk pupuk urea, 48.330 ton SP 36, 53.270 ton ZA, 142.830 ton NPK dan pupuk organik 41.690 ton.

Adapun, total kebutuhan pupuk tersebut untuk beberapa sektor yakni tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, dan perikanan budidaya. Penyerapan pupuk tertinggi baik urea maupun NPK di Sumut yakni SImalungun, Karo, Deli Serdang, Dairi, dan Serdang Bedagai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper