Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo menyatakan akan terus mengembangkan industri pesawat terbang dan perawatannya, tak hanya di wilayah Barat, tapi juga di wilayah Timur Indonesia.
Presiden melakukan peninjauan ke hanggar 4 Garuda Maintenance Facility (GMF), Garuda City Centre, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Jumat (4/11/2016) sore.
"Kita selalu ingin menaikkan grade dari nomor sekian ke sekian. Sekarang sudah nomor 17 sedunia, sangat bagus sekali. Ini akan terus dibesarkan tapi tidak hanya di sini, tapi juga di Batam dan kemungkinan juga di Biak," kata Presiden, Jumat (4/11/2016).
Adapun, hanggar 4 GMF yang diresmikan pada 2015 dibangun pada area seluas 66.940 meter persegi telah memiliki pendapatan sebesar kira-kira Rp5 triliun.
Selain itu, Presiden Joko Widodo juga membanggakan pelajar-pelajar SMK dan insinyur teknik dalam negeri yang mampu bersaing di fasilitas perawatan pesawat terbang milik Garuda Indonesia itu.
"Ini mulai beroperasi Oktober 2015 dan sekarang GMF ini setahun sudah memiliki penjualan kira-kira Rp5 triliun. Ini kan sebuah kegiatan yang besar sekali. Dan hampir semuanya anak-anak SMK, insinyur tekniknya, semuanya dari dalam negeri," jelasnya.
Saat ini GMF merupakan salah satu pemegang 'market share' terbesar di Indonesia untuk pengerjaan perawatan pesawat terbang. Pelanggan GMF tersebar di berbagai benua.
Setidaknya ada 58 negara yang telah menjadi jaringan pelanggan GMF seperti Singapura, Malaysia, Belanda, Australia, Amerika, Afrika Selatan, Jepang dan lain-lain.
"Di sini bisa dikerjakan perawatan pesawat, mesinnya, dan juga pengecatan komponen. Semuanya bisa. Dan yang dikerjakan bukan hanya Garuda saja, hampir semua 'airline' ada semuanya, yang asing juga ada dilakukan pemeliharaan di sini," ujarnya.