Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan asal Finlandia, Fortum, berminat untuk membangun pembangkit listrik tenaga sampah di Jakarta yang digelar oleh pemerintah daerah lewat PT Jakarta Propertindo senilai hampir US$200 juta.
Vice President Investments City Solutions Fortum Pasi Mikkonen mengatakan dengan banyaknya samapah di Jakarta merupakan kesempatan bagi perusahaan untuk menawarkan teknologi yang dimiliki untuk membangun pembangkit listrik tenaga sampah di Jakarta, di mana PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai pemilik proyek.
“Jakpro sedang memilih pemenang investor dalam proyek ini dan akan diumumkan pada Oktober. Nilai investasi tergantung pada besarnya pembangkit. Tapi kisarannya sekitar US$120 juta-US$200 juta,” ujarnya saat ditemui di kantor Kementerian Perindustrian, Selasa (6/9).
Kapasitasnya, lanjutnya, sekitar 1.000 ton sampah akan menghasilkan 20 megawatt. Adapun waktu yang dibutuhkan untuk membangun pembangkit adalah sekitar 2,5-3 tahun.
Nantinya mereka akan bekerja sama dengan perusahaan sub suplier listrik lokal baik voltase tinggi maupun voltase rendah dan perusahaan lainnya untuk menjalankan proyek tersebut.
“Kami berlum berdiskusi dengan PLN. Saat ini kami masih tertarik untuk berinvestasi di sektor energi terbarukan khususnya di Indonesia seperti biomassa, solar, sampah, dan geotermal. Tapi reaktor tersebut belum mencapai 1 juta megawatt tapi gas biomassa mungkin lebih dari 100 mewagawat,” jelasnya.
Staf Ahli Menteri bidang Penguatan Struktur Industri Ngakan Timur Antara mengatakan proyek ini harus bisa dimanfaatkan oleh industri komponen dalam negeri agar terlibat.
“Perusaahaan yang mau membuat komponen dari bagian pabrik bisa berkembang. Jangan teknologi diambil semua agar perusahaan komponen lokal bisa terserap. Kami punya tugas untuk menumbuhkan industri komponen lokal,” paparnya.