Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Pertanian: Saat Ini Waktunya Swasembada Protein

Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam kampanyenya saat ini meminta warga untuk beralih konsumsi protein karena saat ini adalah waktunya swasembada protein.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman/Bisnis-Miftahul Khoer
Menteri Pertanian Amran Sulaiman/Bisnis-Miftahul Khoer

Bisnis.com, MAKASSAR -  Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam kampanyenya saat ini meminta warga untuk beralih konsumsi protein karena saat ini adalah waktunya swasembada protein.

"Sekarang sudah bukan lagi swasembada daging tetapi swasembada protein. Kita bisa memanfaatkan semua protein itu dan memilih mengonsumsinya," ujarnya di Makassar, Sabtu (3/9/2016).

Amran saat menjadi pembicara dalam workshop "Membangun Industri Peternakan Menuju Swasembada Protein Hewani" di Makassar mengaku jika stok pangan Indonesia saat ini sudah cukup terpenuhi dan sudah ada yang diekspor.

Khusus untuk daging, beberapa daerah itu sudah memberikan kontribusi besar dalam penyiapan stok pangan khususnya daging sapi dan ayam seperti di Provinsi Sulawesi Selatan.

"Sulsel sekarang sudah mulai swasembada daging dan tingkat populasi sapi sama ayamnya juga meningkat. Kebutuhan daging sapi saja di Sulsel itu hanya sekitar 8-10 persen dari populasi," katanya.

Karenanya, Amran meminta masyarakat Indonesia untuk bisa bisa merubah pola konsumsi protein dari daging sapi ke jenis protein lainnya seperti ayam atau telur.

Menurut dia, protein dalam daging sapi bisa didapatkan di komoditas lain seperti ayam, telur, ikan hingga kambing yang pasokannya melimpah di Tanah Air.

"Apa yang dibutuhkan dari daging sapi itu adalah protein. Alangkah indahnya kalau kita swasembada protein karena protein kita banyak," terang dia.

Amran menyebut kandungan protein pada ayam mencapai 24 persen, daging 22 persen, kambing 27 persen dan ikan sekitar 17 persen.

"Ayam, domba, itu juga sudah kita ekspor. Makanya protein kita banyak. Sapi itu hanya satu jenis dari sekian banyak protein. Pemahaman ini yang harus disampaikan kepada publik," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper